Page 1 - HAKIKAT ETNOSAINS_NOVIA RABIATUL ADAWIYAH_200641100040_5B
P. 1
Nama : Novia Rabiatul Adawiyah
NIM : 200641100040
Kelas : 5B
RANGKUMAN HAKIKAT ETNOSAINS DAN PERANNYA DALAM BERBAGAI
KASUS
1. Overview Nature of Science (NOS)
Nature of Science (NOS) dapat dimaknai sebagai hakikat ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang merujuk pada karakteristik ilmu pengetahuan itu sendiri. NOS juga mengaju pada
prinsip dan ide yang memberikan deskripsi sebagai cara untuk mengetahui karakteristik
pengetahuan. NOS juga dapat didefinisikan sebagai epistimologi dari sains sebagai cara
untuk memperoleh pengenatuan atau nilai serta keyakinan yang melekat pada
pengetahuan ilmiah atau pengembangan ilmu pengetahuan. Sains dapat meliputi
empath al yaitu produk, proses, sikap dan teknologi. Sedangkan aspek sains yaitu
meliputi subjektif, kreatif, tentative, kedekatan dengan sosial budaya, terdapat
perbedaan antara teori ilmiah dengan hukum, empiris, tidak ada tahapan ilmiah yang
universal, Kerjasama, etos ilmiah, pengetahuan ilmiah membantu memecahkan
masalah, dan pengetahuan mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan. Sehingga
hakikat IPA merupakan proses seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan
sehingga dapat memahami kkonsep ilmiah yang benar dengan tahapan yang sistematis
dan dapat menghasilkan temuan yang diinginkan (Tursinawati, & Widodo A., 2019,
Pp.1-2).
2. Pengertian Etnosains
Etnosains dapat dimaknai sebagai pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
budaya ke dalam pembelajaran sains sehingga dapat berjalan selaras. Etnosains juga
merupakan aktivitas atau suatu bentuk kegiatan yang mentransformasikan bentuk
aktivitas pengetahuan yang dikembangkan oleh masyarakat. Aktivitas pengetahuan
masyarakat dapat disebut sebagai sains asli yang dapat meliputi bidang pertanian,
konservasi, adat istiadat dan lainnya yang seringkali tidak dapat dijelaskan secara
ilmiah sehingga perlu adanya suatu pendekatan yang dapat menjadikan sains asli
menjadi suatu sains ilmiah yang dapat berupa konsep, teori, prinsip atau hukum yang
dapat diakui oleh komunitas ilmiah (Mukti, H., Rahmawati, B. F., & Marzuki, M.,
2022, P.44).