Page 25 - E-Modul Pembelajaran Berbasis Masalah Terintegrasi Literasi Sains pada Materi Laju Reaksi
P. 25

                                       Sebelum suatu tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan suatu energi
minimum yang dikenal sebagai energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea).
Energi pengaktifan atau energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan
untuk berlangsungnya suatu reaksi. Sebagai contoh adalah reaksi antara hidrogen
(H ) dengan oksigen (O ) menghasilkan air, dapat dilihat pada gambar dibawah 22
Gambar 7. Energi pengaktifan untuk reaksi pembentukan air Sumber : Utami dkk., 2019
Ketika reaksi sedang berlangsung akan terbentuk zat kompleks teraktivasi. Zat kompleks teraktivasi berada pada puncak energi. Jika reaksi berhasil, maka zat kompleks teraktivasi akan terurai menjadi zat hasil reaksi.
Hubungan antara energi pengaktifan dengan energi yang diserap atau dilepaskan selama reaksi berlangsung dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
KILAS BALIK
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor
Gambar 8. Energi pengaktifan dan energi yang dilepas (eksoterm) atau energi yang diserap (endoterm)
Sumber : Utami dkk., 2009
Dengan mengetahui teori tumbukan maka kan lebih mudah memahami pejelasan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Percepatan gerakan molekul akan memperbesar kemungkinan tumbukan efektif karena percepatan gerakan memberikan energi lebih besar. Percepatan gerakan molekul berarti percepatan laju reaksi. Dengan dipercepatnya laju reaksi menggunakan salah satu faktor-faktor berikut, diharapkan energi yang dibutuhkan untuk tumbukan dapat tercukupi sehingga bisa menghasilkan tumbukan yang efektif. Faktor-faktor tersebut akan segera diuraikan dalam penjelasan berikut ini.
             14
                   




















































































   23   24   25   26   27