Page 1 - Warta Jemaat 28 Mei 2023
P. 1

No. 022 Th. XXXIX
       28 Mei 2023


          “Tetapi  kepada  tiap-tiap  orang  dikaruniakan  penyataan
        Roh untuk kepentingan bersama”  I Korintus 12 : 7



       Karunia Diberi-Nya Untuk Dipergunakan
           Hari  ini  seluruh  gereja  di  seluruh  dunia  merayakan  kembali  peristiwa
       turunnya Roh Kudus. Begitu juga dengan seluruh gereja di Indonesia. Pentakosta
       selain menjadi  titik  sejarah lahirnya  gereja  di dunia, peristiwa ini juga menjadi
       awal  karunia-karunia  rohani  dicurahkan  bagi  seluruh  orang  percaya.  Pada  hari
       pertama pentaskosta ini, karunia yang dicatat adalah karunia untuk berkata-kata
       dengan  semua  bahasa.  Di  dalam  kisah  para  rasul  tercatat,  bahwa  orang-orang
       Yahudi yang berasal dari luar Yerusalem dengan bahasanya masing-masing dapat
       mendengar  para  murid  berkata-kata  dalam  bahasa  mereka.  Ini  adalah  awal  dari
       bentuk  karunia  Roh  yang  dipersaksikan  oleh  para  murid.  Di  kemudian  hari,  di
       dalam kisah para rasul dan surat-surat Paulus karunia itu menjadi sangat beragam.
           Di  dalam  ajaran  Kristen  yang  umum,  sebenarnya  ada  2  jenis  karunia  Roh
       Kudus.  Yang  pertama  adalah  karunia  yang  bersifat  umum,  yang  dicurahkan
       kepada semua orang percaya, yaitu karunia pengudusan. Sedangkan yang kedua
       adalah  karunia  khusus  atau  yang  disebut  dengan  ‘kharismata’  (dalam  bahasa
       Yunani  yang  artinya:  anugerah  yang  membawa  sukacita,  keindahan,  bahagia),
       yang  diberikan  berbeda-beda  kepada  setiap  orang.  Dan  karismata  ini  adalah
       pemberian istimewa yang dianugerahkan untuk menolong orang lain.
           Kedua  jenis  karunia  ini  masih  ada  sampai  sekarang.  Setiap  orang
       mendapatkan anugerah pengudusan untuk menjaga hidup tetap kudus, dan setiap
       orang  diberikan  karunia  yang  berbeda  agar  dapat  membangun  Tubuh  Kristus
       dengan  semakin  beragam.  Namun,  kedua  jenis  karunia  ini  tidak  bisa  berjalan
       sendiri. Ia harus dimunculkan oleh orang yang dipercayakan oleh Tuhan. Orang
       tersebut harus membuka hati, dan menyalurkan karunia yang diberikan-Nya untuk
       kepentingan  bersama.  Sayangnya  tidak  semua  orang  beriman  bersedia  untuk
       menyalurkannya. Hal ini sangat ditentukan dengan kesadaran bahwa karunia yang
       dimiliki  adalah  milik  Tuhan,  bukan  miliknya  sendiri.  Oleh  sebab  itu,  sudah
       sepatutnya kita menyalurkan karunia yang sudah Tuhan percayakan kepada kita.
       Tuhan Yesus memberkati!                                             (TS)
   1   2   3   4   5   6