Page 20 - KLIPINGBPPT12122019Pagi
P. 20
dengan baik," lanjutnya.
Indonesia early warning system yang baru ini dibuat langsung oleh BPPT. Buoy ini 100 persen proses pembuatan dan alat-alatnya berasal dari dalam negeri sehingga diharapkan bisa mengurangi risiko kerusakan dan kualitas barang tersebut bisa lebih terjaga.
Bambang meyakini alat yang dibuat ini juga memiliki kecepatan informasi peringatan dini terjadinya tsunami. Buoy ini diletakkan di kedalaman hingga 20 ribu meter di dasar laut dan memiliki sensor pendeteksi dini dengan melihat perbedaan-perbedaan tekanan air.
Indonesia Early Warning System (TEWS) yang dirancang BPPT memiliki perbedaan dari alat yang dipasang sebelumnya dan diklaim diciptakan lebih baik dari sebelumnya. Lebih baik dan aman dari kerusakan serta memiliki kecepatan informasi peringatan dini gempa maupun tsunami.
"Indonesia Early Warning System ini kita perbaiki dengan membuat Buoy baru. Di mana BPPT ditugaskan dan BPPT bisa membuat versi yang diharapkan untuk bisa mengurangi risiko perusakan," ujarnya.
"Yang dilihat dengan sensor yang ada di dasar laut dengan melihat perbedaan-perbedaan tekanan air," lanjut Bambang.
Dikatakan lebih lanjut oleh Menristek, perbedaan Buoy yang lama dan yang baru juga dapat terlihat dari bentuknya.