Page 3 - KLIPINGBPPT12122019Pagi
P. 3

Hammam mengatakan BPPT berkomitmen untuk mendorong terwujudnya cita-cita pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang mampu mengantisipasi bencana alam sejak dini. "Ini satu inovasi teknologi BPPT di bidang kebencanaan sekaligus sebagai bentuk mitigasi dan reduksi risiko bencana, agar dapat mengurangi korban jiwa dan kerusakan harta benda apabila terjadi letusan Gunung Anak Krakatau yang memicu terjadinya tsunami," kata Hammam. Pelepasan KR Baruna Jaya III ini dipimpin secara langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro.
Dalam Rapat Terbatas tentang Peningkatan Kesiagaan Menghadapi Bencana yang diadakan di Kantor Presiden Jakarta pada 14 Januari 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan agar dilakukan evaluasi, pengecekan lapangan, pengujian, dan pengorganisasian pada Sistem Peringatan Dini tsunami.
Langkah-langkah itu harus dilakukan agar ke depannya rakyat dapat mengetahui secara dini terjadinya bencana alam. Ini tentunya akan semakin meminimalisir jumlah korban dari bencana alam yang terjadi.
Hammam menjelaskan, khusus untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami (Tsunami Early Warning System), BPPT bekerja sama dengan sejumlah lembaga pemerintah, yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan Informasi Geospasial (BIG).
Selain itu, langkah ini diinisiasi oleh Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). "Kami bersinergi untuk mewujudkan Sistem Peringatan Dini Tsunami yang terorganisasi, yang andal, yang modern, yang mampu menjawab harapan Presiden," tutur Hammam.
Sebelumnya, bencana tsunami yang terjadi di sekitar perairan Selat Sunda, pada 22 Desember 2018 mengejutkan masyarakat Indonesia karena tsunami tersebut terjadi tanpa didahului oleh bencana gempa bumi. Hal ini akhirnya berdampak pada tewasnya 429 orang.
Melihat bencana tsunami yang terjadi secara tiba-tiba itu, BPPT menyiapkan teknologi alat deteksi dini tsunami atau Indonesia tsunami early warning system (Ina-TEWS) sebagai upaya mengurangi kerugian material dan jiwa. Ini sudah dimulai pada 10 April 2019 dengan BPPT menyebar alat deteksi tsunami buoy yang dinamakan 'Buoy Merah Putih' di kawasan Gunung Anak Krakatau.


































































































   1   2   3   4   5