Page 6 - KLIPINGBELMAWA01072019PAGI
P. 6
Judul
Riset Setara Institute: UIN Jakarta dan UIN Bandung Fundamentalis.
Media
Tirto
Terbit
1 Juli 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://tirto.id/riset-setara-institute-uin-jakarta-dan-uin-bandung- fundamentalis-edma
PR VALUE
Rp.30.000.000
Jurnalis
Bernie
Setiap responden mendapatkan 5 pertanyaan terkait pandangan agama. Mahasiswa UIN Jakarta dan UIN Bandung dalam riset disebut paling fundamentalis. tirto.id - Setara Institute merilis hasil survei soal model beragama pada 10 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Hasilnya, responden yang diteliti dari mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan UIN Bandung menunjukkan bercorak agama fundamentalis.
"Fundamentalisme beragama bisa menjadi akar eksklusivisme dan perilaku intoleran, jika visi fundamentalisme dipaksakan di ranah kehidupan sosial," kata peneliti Setara Institute Noryamin Aini di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019). Dalam penelitian ini, Setara Institute menggunakan metode kuantitatif. Jumlah responden mencapai 1.000 orang dari 10 PTN di Indonesia. Ke-10 kampus yang diteliti yakni Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Mataram, UIN Jakarta, dan UIN Bandung.
Baca juga: Setara Institute Sebut 10 Kampus Terpapar Paham Radikalisme Di Balik Kontroversi Indeks Kota Toleran dari SETARA Institute Adapun untuk mengukut fundamentalisme dalam pandangan agama, peneliti menanyakan persetujuan atas beberapa pernyataan kepada responden sebagai berikut: 1. Jalan keselamatan dunia dan setelah mati hanya terdapat dalam ajaran agamaku. 2. hanya ajaran agamaku yang bisa menjawab tuntas segala kebutuhan rohani setiap manusia. 3. Ajaran agamaku sudah sempurna, dan saya tidak memerlukan pedoman tambahan di luar agama. 4. Hanya ajaran agamaku yang dapat mewujudkan keadilan bagi masyarakat Indonesia. 5. Indonesia menjadi aman jika semua penduduknya seagama denganku. "Semakin tinggi nilai yang diperoleh dari kelima pernyataan di atas, maka semakin tinggi fundamentalisme beragama responden," kata Nuryamin.
Hasil riset pada 10 kampus, kata dia, responden di UIN Bandung mendapat