Page 8 - KLIPING BELMAWA (13 NOVEMBER 2019 - PAGI)
P. 8
Judul
Kemdikbud Tetapkan Calon Guru Minimal Ber-IPK 3,00
Media
Jurnas.com - online
Terbit
13 November 2019
Tone
Netral
Hal/link
http://www.jurnas.com/artikel/62268/Kemdikbud-Tetapkan- Calon-Guru-Minimal-Ber-IPK-300/
PR VALUE
Rp 15.000.000
Jurnalis
Mutiul Alim
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan, mulai tahun ini calon guru yang akan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan harus memiliki nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 3,0.
Disampaikan oleh Direktur Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemdikbud Paristiyanti Nurwardani, kebijakan ini bertujuan untuk menghasilkan guru profesional dengan kualitas yang baik.
"Hanya teman-teman yang mempunyai IPK 3,00 ke atas yang boleh daftar (PPG Prajabatan)," ujar Paristiyanti pada Senin (11/11) di Kantor Kemdikbud Jakarta, dalam kegiatan `MoU Konsorsium Penyelenggara PPG`.
Seleksi PPG Prajabatan yang digelar November ini pun akan dilaksanakan secara ketat. Selain Tes Administrasi, Tes Bakat, dan Tes Minat, pemerintah juga menetapkan Tes Panggilan Jiwa.
"(Tes) Panggilan Jiwa ini apakah betul mereka panggilan jiwanya untuk profesional dalam mencapai SDM Unggul Indonesia Maju," terang Paristiyanti.
Baca juga.. :
Kabinet Jokowi, Petisi: Menag Gaduh, Menaker "Nyontek" Kemdikbud Ingin Pencak Silat Jadi Warisan Dunia Tahun Ini Ansor Minta Pemerintah Serius Tangani Radikalisme
Untuk menjaga agar tidak ada kelebihan jumlah guru profesional, Kemdikbud membatasi kuota penerimaan PPG Prajabatan di masing-masing lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
Setidaknya, terdapat 63 LPTK negeri maupun swasta yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai penyelenggara PPG Prajabatan, dengan kuota keseluruhan mencapai 12.225.
"Daripada nanti kelebihan kuota, kami menyiapkan guru profesional sesuai kebutuhan yang disampaikan teman-teman melalui GTK. Guru SMK yang kurang 183 ribu itu di mana saja. Kita menerima di situ, di tempat yang memang kekurangan guru. Di tempat yang tidak kekurangan guru kami tidak buka," jelas dia.