Page 2 - KLIPINGBELMAWA19112019PAGI
P. 2

Judul
IGI Nilai PPG Dikriminatif
Media
PR Online
Terbit
18 November 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2019/11/19/igi- nilai-ppg-dikriminatif
PR VALUE
Rp 15.000.000
Jurnalis
Dhita
IGI Nilai PPG Dikriminatif
Dhita Seftiawan Selasa, 19 Nov 2019, 08:13 PENDIDIKAN
SEORANG guru honorer mengajar kelas XI di kampus SMAN 1 Cileunyi, Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat 15 November 2019.*/ADE MAMAD/PR
JAKARTA, (PR).- Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengkritisi penyelenggaraan pendidikan profesi guru (PPG) prajabatan mandiri yang hanya diperuntukkan bagi sarjana baru lulus (fresh graduate). Hal tersebut dianggap sebagai bentuk diskriminasi terhadap guru honorer.
Ketua Umum Pengurus Pusat IGI Muhammad Ramli Rahim menilai, guru honorer yang mayoritas masih berusia muda seharusnya diberi kesempatan meningkatkan mutu melalui PPG. Dengan demikian, mereka akan mendapat kesempatan besar untuk jadi guru pegawai negeri sipil (PNS). Pasalnya, ucap dia, guru honorer kerap dianggap kurang berkualitas sehingga selalu gagal tes calon PNS.  Ramli menegaskan, untuk mengganti guru pensiun yang tahun ini mencapai 63.000 orang di seluruh Indonesia, pemerintah seharusnya mengutamakan merekrut guru honorer yang memenuhi persyaratan. Menurut dia, diskriminasi terhadap guru honorer dalam segala aspek harus segera dihentikan karena peran mereka yang begitu besar dalam membantu menutupi kekurang guru di sekolah.  "Saat ini masih banyak guru honorer yang dinyatakan belum lulus PPG. Ini (PPG untuk sarjana baru lulus) pukulan telak bagi para honorer. Padahal selama ini masih banyak juga guru honorer yang tidak sejahtera. Hanya digaji Rp 100.000 per bulan," ucap Ramli, dihubungi di Jakarta, Senin, 18 November 2019.  Ramli menyatakan, selain mendorong peningkatan mutu, IGI juga meminta pemerintah menuntaskan masalah kesejahteraan guru honorer. Ia berharap, pemerintah tidak "meninggalkan" guru honorer dengan memprioritaskan calon guru berstatus sarjana baru lulus untuk mengisi kekurangan jumlah guru yang mencapai sekitar 400.000 orang.  "IGI ingin menarik segala potensi anggaran negara untuk


































































































   1   2   3   4   5