Page 3 - KLIPINGBELMAWA0203219 (SORE)
P. 3

dengan Universitas Indonesia (UI) sejak beberapa tahun yang lalu.
Nasir menuturkan, kunjungan ke Korsel ini salah satunya berupa kerja sama untuk pengembangan Cyber University. Dalam hal ini, mendiskusikan bagaimana perguruan tinggi di Korsel menjalankan pendidikan jarak jauh (PJJ). Pasalnya, Korsel menjadi salah satu negara yang berhasil menerapkan cyber university. Korsel dapat meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Sebelumnya, APK Korsel hanya 38 persen, melalui cyber university, Korsel dapat meningkatkan APK menjadi 92 persen.
Sedangkan, APK pendidikan tinggi Indonesia saat ini selalu menjadi sorotan. Pasalnya, Indonesia memiliki jumlah perguruan tinggi sangat banyak dibandingkan negara lain dengan total keseluruhan 4.570 perguruan tinggi. Namun, jumlah tersebut tidak dapat meningkatkan APK pendidikan tinggi Indonesia. Indonesia menempati posisi paling rendah hanya 34,58 persen dan masih tertinggal jauh dari Malaysia (37 persen), Thailand 51 persen, Singapura (82 persen), dan Korsel (92 persen). "Ketertarikan untuk bekerja sama dengan Korsel dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia. Dengan penerapan cyber university di Indonesia diharapkan APK ini dapat meningkat," kata Nasir saat kunjungn kerja ke HUFS. Nasir menuturkan, ada pun topik diskusi dalam pertemuan tersebut mencakup jumlah dan etika mahasiswa cyber university, akreditasi dari program-program cyber university, komposisi/prosentase students lecturer, mekanisme dan infrastruktur HUFS dan CUFS.
Terkait Cyber University ini, Nasir juga melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan, YM Yoo Eun.
"Indonesia ingin belajar skema cyber university yang diterapkan pihak Korsel karena saat ini ada 21 cyber university di Korsel dan telah terbukti dapat menaikkan jumlah APK di negaranya," terang Nasir.


































































































   1   2   3   4   5