Page 9 - KLIPING BELMAWA (14 JUNI 2019 - SORE)
P. 9
disampaikan dan menjadi dasar kebijakan ini,” kata Najeela saat dihubungi reporter Tirto. Sebeb, kata Najeela, seleksi masuk perguruan tinggi itu bertujuan untuk menemukan kandidat yang paling sesuai dengan universitas juga fakultas yang diinginkan. “Dalam arti paling besar kemungkinan suksesnya dalam menjalani program pendidik di tempat yang bersangkutan,” kata Najeela. Sementara itu, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji justru mempertanyakan soal youtube dan konten seperti apa yang dimaksud oleh pihak UPNVJ. Sebab, kata dia, memang pihak universitas hanya menulis secara implisit. "Perlu diperjelas soal kontennya. Harus yang mendidik dan bernilai positif," ujarnya saat dihubungi reporter Tirto. Alasannya, kata Ubaid, banyak juga pemilik akun youtube dengan jumlah pengikut ribuan bahkan jutaan, tapi tidak memproduksi konten yang edukatif. Bahkan isinya cenderung menjurus hatespeech, berisi konten porno, dan sejenisnya. “Kualifikasinya tidak bisa asal-asalan,” kata Ubaid menambahkan. Ubaid juga mengatakan, hal yang tidak kalah pentingnya lagi kuota penerimaan melalui jalur ini juga harus transparan. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan. “Harus jelas kuotanya. Ini bisa menjadi celah jual- beli kursi dan transaksional,” kata dia. Baca juga: Mereka yang Menggantungkan Impian pada Masa Pendaftaran SBMPTN Rektor UPNVJ: Sesuai Semangat Zaman 4.0 Rektor UPNVJ Erna Hernawati mengatakan keputusan menyertakan Youtube Content Creator dengan minimal 10.000 subscriber sebagai syarat menempuh jalur prestasi pada pendaftaran mahasiswa baru SEMA UPNVJ 2019 berasal dari pihak rektorat. “Itu, kan, sudah SK rektor. Kami baru memulainya tahun ini. Segala sesuatu sudah diputuskan rektor, tapi untuk teknis bisa ke ketua panitia,” kata Erna saat dikonfirmasi reporter Tirto, Kamis (13/6/2019). Persyaratan bagi calon mahasiswa baru tersebut, kata Erna, untuk menyesuaikan dengan semangat zaman yakni revolusi industri 4.0 yang memang sedang berkembang di Indonesia. "Kami ingin mahasiswa-mahasiswa di sini itu termotivasi agar lebih kreatif. Makanya kami beri penghargaan khusus Youtube Creator melalui jalur prestasi," ujar dia. Perihal akun youtube dengan konten seperti apa, yang akan diterima oleh pihak universitasnya, Erna berkata, hal tersebut akan dikuratori secara ketat oleh tim internal mereka. Setelah calon mahasiswa baru tersebut mendaftarkan data diri beserta link youtubenya di website universitas, kata dia, maka tim tersebut yang nanti akan melakukan proses seleksi dan mempertimbangkannya lebih lanjut. "Tim internal kami akan mempertimbangkan soal kontennya. Tidak konten yang abal-abal. Jadi kontennya yang lebih edukatif dan berguna bagi masyarakat. Bukan provokasi," ujar Erna. Baca juga artikel terkait SBMPTN 2019 atau tulisan menarik lainnya Alfian Putra Abdi (tirto.id - Pendidikan) Reporter: Alfian Putra Abdi Penulis: Alfian Putra Abdi Editor: Abdul Aziz
Baca selengkapnya di Tirto.id dengan judul "Saat 10 Ribu Subscriber Youtube jadi Syarat Kuliah di UPN Jakarta", https://tirto.id/saat-10-ribu-subscriber-youtube-jadi-syarat- kuliah-di-upn-jakarta-ecm4.
Follow kami di Instagram: tirtoid | Twitter: tirto.