Page 12 - KLIPING BELMAWA 9 MEI SORE
P. 12

“Contohnya, seperti menggerakkan kepala, tangan, kaki, dan gerakan variasi lain yang mendukung nilai artistik dari tarian tersebut,” kata dia.
Selain gerakan wajib, hal lain yang menjadi faktor penilaian adalah kostum, kesesuaian gerakan dengan musik, dan kekompakan antara dua robot.
Sedangkan dari inovasi yang berhasil dilakukan Fakultas Teknik Unesa, tim Dewayani yang berkutat pada Divisi Pemadam Api Berkaki, berhasil menduduki peringkat 6 dari total 42 tim berasal pelbagai perguruan tinggi se-Indonesia.
Dedy berharap di kampus Unesa tidak hanya tim Robot Seni Tari Azzahraly saja yang menjadi juara, namun tim yang lain mampu menjuarai pada setiap divisinya. “Semoga Unesa bisa mengharumkan nama Indonesia dan almamater pada kontes robot di kancah internasional," pungkas dia.
Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan mengatakan, tahun depan tim robot Unesa diharapkan akan menampilkan performance yang lebih baik. Hal ini agar dapat memenangkan di kejuaraan nasional dan international.
Apalagi Oktober mendatang Unesa akan menjadi tuan rumah Kontes Robot Terbang Indonesia. “Kita ingin selagi jadi tuan rumah, kita mampu menyuguhkan prestasi di ajang nanti,” jelas dia.
(nth)


































































































   10   11   12   13   14