Page 24 - KLIPINGBELMAWA19092019SORE
P. 24

Judul
Presiden: Insinyur se-ASEAN Punya Standar Kompetensi yang Sama
Media
Jawapos.co.id - online
Terbit
11 September 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.jawapos.com/ekonomi/11/09/2019/presiden- insinyur-se-asean-punya-standar-kompetensi-yang-sama/
PR VALUE
Rp 15.000.000
Jurnalis
Igman Ibrahim
JawaPos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang profesi insinyur dari Indonesia telah mempunyai standar kompentensi yang sama dengan negara-negara lain. Hal itu diungkapkan Jokowi saat membuka Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 (Cafeo37) di Jakarta.
“Saya senang telah terdapat muncul recognition agreement di antara insinyur-insinyur di ASEAN sehingga terdapat standar kompetensi yang sama di antara negara,” kata Jokowi saat membuka Cafeo37 yang dihadiri 1.000-an insinyur se-ASEAN di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9).
Melalui perjanjian tersebut, kata Jokowi, memungkinkan mobilitas para insinyur antara lintas negara di ASEAN lebih mudah. Ia pun mengharapkan kerja sama tersebut dapat terus ditingkatkan antar negara di ASEAN.
“Kerja sama antarinsinyur di ASEAN ini penting untuk terus ditingkatkan dan saya yakin setiap negara ASEAN punya kekuatan masing-masing,” ujarnya.
Jokowi mengharapkan, ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) bisa memfasilitasi anggotanya untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. “Serta saling bersinergi satu dengan yang lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsiyuran. PP ini, kata Heru, menjadi landasan kuat untuk mengembangkan profesi keinsinyuran, salah satunya melalui adanya standar kompetensi.
“Diberlakukannya undang-undang keinsinyuran tahun ini melalui peraturan pemerintah yang dikeluarkan Bapak Presiden, di mana setiap insinyur yang melakukan praktik keinsinyuran harus disertifikasi dan diregistrasi,” ujar Heru yang juga Chairman AFEO ini.
Ia menyatakan, regulasi tersebut jadi pintu masuk untuk menyusun database tentang keinsinyuran yang pertama di Indonesia. Nantinya, regulasi itu juga menjadi data untuk mengetahui jumlah profesi insinyur yang ada di tanah air.


































































































   22   23   24   25   26