Page 13 - KLIPINGBELMAWA26092019SORE
P. 13
Judul
Menristekdikti Bakal Sanksi Rektor yang Gerakkan Mahasiswa Demo
Media
JawaPos
Terbit
26 September 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://www.jawapos.com/nasional/26/09/2019/menristekdikti- bakal-sanksi-rektor-yang-gerakkan-mahasiswa-demo/
PR VALUE
Rp. 15,000,000
Jurnalis
Hilmi
Menristekdikti Bakal Sanksi Rektor yang Gerakkan Mahasiswa Demo
NASIONAL
26 September 2019, 12:08:25 WIB
]
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. (dok. JawaPos.com)
JawaPos.com – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir meminta para rektor untuk mencegah mahasiswa melakukan demo. Jika gagal, dia mengancam akan memberi sanksi.
Nasir mengatakan, sanksi bagi rektor tergantung pada kondisinya. Jika terbukti melakukan pengerahan, sanksinya akan keras.
“Sanksi keras ada dua, bisa SP (Surat Peringatan) pertama, SP dua. Kalau sampai menyebabkan kerugian pada negara dan sebagainya ini bisa tindakan hukum,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/9).
Lantas, apakah sanksi juga berlaku terhadap dosen yang mengerahkan?
Nasir mengatakan, pihaknya akan fokus pada rektor selaku pimpinan. Jika rektor tidak berhasil menertibkan para dosen, maka rektorlah yang bertanggungjawab.
Menurut Nasir, aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa bukanlah cara yang tepat. Sebab, pihaknya khawatir ada kelompok lain yang memanfaatkan situasi tersebut. “Kalau saya lihat ada sebagian yang murni, ada yang sebagian ditunggangi. Gak jelas ini, karena ikut campur di dalamnya,” imbuhnya.
Berdasarkan pengalamannya bertanya kepada mahasiswa yang aksi, ada banyak di antaranya yang tidak paham isu.
“Apa sih yang kamu demokan? Saya tanya. (Dia jawab) Enggak tahu, ikut-ikutan. Nah, ini ada yang menggerakkan,” kata Nasir.
Nasir menambahkan, pihaknya mempersilakan mahasiswa mengritik atau tidak sepakat dengan kebijakan pemerintah. Namun dia berharap, kritik tersebut disampaikan dengan cara dialog.
“Karena dia orang akademik, orang yang punya intelektual yang baik,” imbuhnya.
Editor : Estu Suryowati