Page 9 - KLIPINGBELMAWA25092019PAGI
P. 9
Lewat Kawasan Sains dan Teknologi Padjadjaran tersebut, Unpad mencoba menghilirkan produk-produk riset civitas akademikanya.
"Dengan itu, maka Unpad punya karya yang dikenal, ini juga membantu kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Inovasi Mahasiswa Unpad
Lima mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil
mengembangkan produk pembasmi jentik nyamuk menggunakan bahan utama dari limbah kulit jeruk nipis.
Kelima mahasiswa yang mengembangkan produk bernama Jentik Nyamuk Mati (Jemukti) itu terdiri atas Muhamad Imam Muhajir (FMIPA), Ajar Faflul Abror (FMIPA), Regi Admar Yusup (FMIPA), Sandi Sudjatmiko (FISIP), dan Diani Citra Ayu (Fikom) dengan dosen pembimbing Euis Julaeha.
Dokumentasi Universitas Padjadjaran (Dokumentasi Universitas Padjadjaran)
“Alasan dipilih kulit jeruk nipis, yang pertama melalui penelusuran literatur yang melaporkan bahwa kandungan metabolit sekunder yang aktif terhadap jentik nyamuk banyak terkandung dalam jeruk nipis,” ujar Imam Muhajir, salah satu mahasiswa yang mengembangkan Jemukti, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/7/2019).
Dia melanjutkan, alasan kedua memilih jeruk nipis sebagai bahan utama karena penggunaannya yang meningkat. Hal itu dilihat dari para penjual sari jeruk nipis yang membuang kulitnya begitu saja.
Lebih aman dari sintetis
Jemukti berbentuk tablet dan berfungsi membasmi anak nyamuk atau jentik menggunakan teknologi effervescent. Teknologi ini membuat pengguna tidak perlu membubuhkan pembasmi jentik nyamuk ke genangan air, tetapi cukup dengan mencelupkan tablet tersebut dan secara otomatis akan larut dalam air.
“Teknologi granul effervescent yang ketika dimasukkan ke dalam air akan muncul gelembung yang membantu kelarutan produk dalam air,” kata Imam.
Jemukti terbuat dari bahan alami berupa kulit jeruk nipis yang diklaim lebih aman dari produk pembasmi jentik nyamuk lain yang umumnya menggunakan produk sintetis.
Hal itu membuat Jemukti lebih terjamin aman dan dampak negatifnya lebih minim jika air yang sudah dicampur produk itu ditelan oleh manusia. Produksi untuk umum
“Bahan yang digunakan lebih aman karena dari ekstrak kulit jeruk, sedangkan produk pembasmi jentik nyamuk yang beredar di pasaran dari bahan sintetik yang mengandung organofosfat, berbahaya pada manusia,” ungkap Im