Page 11 - KLIPING BELMAWA 9 APRIL pagi.docx
P. 11
Contest (TCFFHRC) ini mempertandingkan dua jenis kategori, yakni robot berkaki dan robot beroda. Dengan membawa status juara bertahan, tim robotik UMM optimistis mendapat hasil terbaik di kompetisi robot pemadam api tingkat dunia itu, yakni dengan mengusung beberapa teknologi andalan dan inovasi terbaru.
Rektor UMM, Dr Fauzan dalam sambutan pelepasan tim robotika UMM tersebut menyatakan bakal membebaskan skripsi sejumlah mahasiswa yang ikut berkompetisi jika berhasil memenangi kontes ini. Pada kesempatan itu Fauzan berpesan kepada para delegasi dan mahasiswanya yang hadir ketika itu untuk berhenti menjadi penonton.
"Jadilah pemain. Saya tidak menarget harus juara satu, tetapi yang terbaik sajalah yang saya minta," ucapnya.
Pada tahun 2017, dua tim dari UMM memborong juara 1 dan 2 sekaligus untuk kategori robot berkaki. Dua tim tersebut, yaitu tim InaMuh sebagai juara 1 dan tim Unmuh Malang sebagai juara 2. Selain itu, tim InaMuh juga meraih juara poster terbaik atas pengalaman inilah, mereka optimistis akan kembali menang, tentunya melalui penyesuaian beberapa teknologi dan mengusung inovasi baru.
Kontes diikuti 32 tim dari berbagai negara, seperti Israel, Tiongkok, dan lainnya.
Alfan Achmadillah Fauzi, Rohmansyah, Ken Dedes Maria Khunty yang kesemuanya merupakan mahasiswa Prodi Teknik Elektro. Selain itu, mereka juga dibantu anggota WS Robotika yang berperan mengerjakan mekanik, penyediaan hardware, algoritma, hingga menguji performa robot.
Semua robot memiliki misi memadamkan api dengan cepat di titik pada satu ruangan atau kamar yang menyerupai rumah. Posisi titik api diletakkan secara acak oleh dewan juri sehingga robot dituntut harus cerdas untuk mencari api tersebut. Setelah memadamkan api, robot dituntut untuk kembali ke titik start. Robot dengan catatan tercepat bakal keluar sebagai pemenang.
"Robot yang berhasil memadamkan api berhak bertanding pada level berikutnya. Pada level ini, selain memadamkan api, robot juga dituntut untuk menyelamatkan boneka dan memindahkannya ke zona aman," kata Alfan, mahasiswa prodi teknik elektro angkatan 2015 yang juga ketua tim.
Alfan optimistis kawan setimnya akan mengulang kesuksesan para seniornya terdahulu. "Kami optimistis mampu mengulang sukses kakak-kakak kami ketika berlaga di ajang internasional," katanya.