Page 15 - KLIPINGBPPT06092019PAGI
P. 15
Judul
BPPT Kaji Pengolahan Limbah Baterai Mobil Listrik
Media
Kompas.com
Terbit
6 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/05/184400715/bppt- kaji-pengolahan-limbah-baterai-mobil-listrik
PR VALUE
Rp60.000.000
Jurnalis
Gilang
BPPT Kaji Pengolahan Limbah Baterai Mobil Listrik Kompas.com - 05/09/2019, 18:44 WIB BAGIKAN: Komentar Nissan Leaf dipamerkan di IEMS 2019.(Kompas.com/Donny) Penulis Gilang Satria | Editor Azwar Ferdian JAKARTA, KOMPAS.com - Perpres No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, merupakan awal bagi kebangkitan mobil dan sepeda motor listrik di Indonesia. Sejalan dengan itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) pun mulai melakukan kajian pengolahan daur ulang baterai. Sebab dengan meningkatnya populasi kendaraan listrik, maka bertambah pula jumlah limbah baterai. Baca juga: Ini Komponen Tervital di Mobil Listrik, Salah Sedikit Bisa Terbakar Jarot Raharjo, Peneliti Pusat Teknologi Material BPPT, mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan pengkajian pengolahan baterai kendaraan listrik sejak tahun lalu. Semenjak mulai ramai isu mengenai mobil listrik. "BPPT mulai setahun lalu dari isu mobil listrik mulai booming kami mempersiapkan ke depan, karena ini artinya akan banyak limbah baterai. Jadi kami dari Pusat Teknologi Material mengkaji teknologi bagaimana medaur ulang baterai," kata Jarot di Jakarta, Kamis (5/9/2019). Mitsubishi memamerkan Outlander PHEV dan i-MiEV di ajang IEMS 2019(Kompas.com/Dio) Jarot mengatakan, sistem yang dikaji ialah mendaur ulang limbah baterai untuk mengambil bahan-bahan berharga yang tersisa. Dimana nantinya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan baterai lagi. "Dari daur ulang itu kita memperbaiki lagi material yang berharga yang ada di baterai lithium seperti kobalt, mangan, dan nikel itu dari proses yang kami kembangkan nanti itu jadi bisa dikembangkan lagi untuk pembuatan baterai," katanya. Baca juga: Pakai Baterai Dalam Negeri, Harga Kendaraan Listrik Bisa Lebih Murah Jarot mengatakan, limbah baterai kendaraan listrik termasuk dalam limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Kandungan di dalam baterai dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia dan