Page 11 - KLIPING BELMAWA (4 September 2019 - Pagi)
P. 11
Judul
Kampus Didorong Kembangkan Perkuliahan Daring
Media
Medcom - online
Terbit
4 September 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.medcom.id/pendidikan/news- pendidikan/ObzAPelN-kampus-didorong-kembangkan- perkuliahan-daring
PR VALUE
Rp 30.000.000
Jurnalis
Daviq Umar Al Faruq
Malang: Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mendorong kampus-kampus di Indonesia untuk membuat suatu model perkuliahan daring berbasis pada artificial intelligence (AI). Salah satu kampus yang didorong untuk memotori proyek ini adalah Universitas Negeri Malang (UM).
"Yang selama ini namanya distance learning yang dilakukan itu rata-rata masih berbasis pada power point dan semuanya saya rasa tidak cukup. Karena itu tidak interaktif. Apa yang bisa dilakukan secara interaktif? Mahasiswa itu ingin kuliah seperti kondisi kuliah yang di kelas, berarti real. Nah itu bisa dilakukan kalau kita menggunakan artificial intelligence," katanya usai meresmikan Soft Opening Gedung Kuliah Bersama (GKB) Universitas Negeri Malang (UM), Selasa 3 September 2019.
"Karena itu saya mendorong UM bisa memotori untuk membuat satu model perkuliahan daring itu berbasis pada AI ini. Basic theory yang dikuasai kalau kita dengan AI, berarti kita big data- nya harus tahu, teknologi, dan jaringannya juga harus tahu semua ini. Maka mudah-mudahan ke depan ini bisa di-improve. Karena UM sudah mengambil posisi sebagai learning university, ini harus kita dorong," imbuhnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nasir mengaku setiap perguruan tinggi seharusnya melakukan pengembangan diri dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Salah satunya dengan mengubah model perkuliahan konvensional menjadi perkuliahan daring.
"Kalau hanya kuliah seperti biasa-biasa enggak ada artinya. Ini yang harus kita ubah model, harus menghadapi revolusi industri 4.0," bebernya.
Mantan Rektor terpilih Universitas Diponegoro, Semarang ini juga mencontohkan cyber university. Dengan adanya cyber university di Indonesia, maka pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan dapat menghadapi revolusi industri 4.0 serta meningkatkan kualitasnya.
"Jadi nanti ada Universitas Siber Asia, ada universitas-universitas yang mengembangkan. Maka kalau pendidikan tinggi kita di dalam negeri tidak mengembangkan model siber, pasti akan ketinggalan, akan didahului yang lainnya. Maka ini harus ada suatu kompetisi yang baik,"