Page 22 - KLIPING BELMAWA (4 September 2019 - Pagi)
P. 22

tidak lama lagi Lala akan wisuda. Toh tinggal bab akhir. Sambil menunggu Lala, saya bisa cari ilmu lagi sekaligus antar jemput,” kenang Patricia. Tebakannya tak meleset. Pada 31 Juli 2019, tepat ulang tahun Patricia ke-48, Lala menuntaskan yudisium skripsinya. Keduanya diwisuda pada 31 Agustus 2019 lalu. Berbagi pengalaman Patricia dan putrinya Lala berhasil membuktikan anak berkebutuhan khusus mampu mencapai prestasi terbaik dengan pendampingan yang tepat. Patricia dan putrinya Lala berhasil membuktikan anak berkebutuhan khusus mampu mencapai prestasi terbaik dengan pendampingan yang tepat.(DOK. PRIBADI/PATRICIA-LALA) "Didik anak dengan sepenuh hati. Jangan membanding- bandingkan karena setiap anak unik. Semua memiliki potensi masing-masing yang harus diasah demi masa depan anak yang terbaik sesuai dg passion anak," ujar Patricia saat dihubungi Kompas.com (3/9/2019). Patricia juga menyampaikan anak berkebutuhan khusus membutuhan sistem pendidikan yang memahami dan mendukung mereka berkembang. "Jangan paksa mereka untuk memahami sistem," pesan Patricia. Skripsi dan tesis tak menjadi karya terakhir Patricia dan Lala di UNY. Selepas kuliah, Lala berencana melamar beasiswa untuk pendidikan khusus maupun psikologi di universitas Amerika Serikat Akhir bulan ini, Lala bersama Patricia serta komunitas orangtua anak gifted di Yogyakarta bakal merilis buku bunga rampai “Menyongsong Pagi”. Buku ini memuat best practice langsung pengalaman orangtua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus. Lala menjadi satu-satunya anak gifted yang ikut menulis buku tersebut, sekaligus sebagai penulis termuda. “Ada dosen PLB UNY yang juga ikut menulis. Dalam kesempatan yang sama kita menggelar seminar bertema "Pendidikan Anak Gifted”. Melalui buku dan seminar tersebut, Patricia dan Lala berharap pengalaman sekaligus ilmu mereka terkait anak berkebutuhan khusus tidak hanya berhenti di diri mereka sendiri. Buku ini diharapkan dapat membantu masyarakat luas agar pendidikan inklusi dapat dirasakan lebih banyak lagi manfaatnya. “Saya tahu, banyak orang tua di luar sana yang bingung anak berkebutuhan khusus ini diapakan. Tidak banyak yang seberuntung kami mengenal ilmu pendidikan luar biasa di UNY. Kami ingin ilmu ini membumi,” pungkas Patricia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penuh Haru, Kisah Ibu Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Lulusan Termuda UNY", https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/03/11194721/penuh-haru-kisah-ibu-dampingi- anak-berkebutuhan-khusus-jadi-lulusan-termuda?page=all.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo Editor : Yohanes Enggar Harususilo


































































































   20   21   22   23   24