Page 19 - KLIPINGBELMAWA19062019PAGI
P. 19
Judul
Pendaftar Masih Bingung Hitung Peluang Masuk PTN
Media
Medcom - online
Terbit
19 Juni 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.medcom.id/pendidikan/news- pendidikan/5b2AEP4N-pendaftar-masih-bingung- hitung-peluang-masuk-ptn
PR VALUE
Rp 30.000.000
Jurnalis
Intan Yunelia
Jakarta: Pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019 masih bimbang memilih perguruan tinggi yang dituju. Sebab siswa mengaku masih bingung dengan bagaimana cara PTN memeringkat nilai-nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang masuk untuk diseleksi dan ditetapkan lolos pada prodi yang dipilih.
Sejumlah siswa pendaftar SBMPTN tidak dapat memprediksi perkiraan nilai minimal yang digunakan masing-masing prodi di PTN saat menyeleksi nilai UTBK. Perkiraan nilai minimal itu diharapkan mampu membantu pendaftar agar tidak meleset terlalu jauh saat memilih prodi di PTN.
“Sistem penilaian SBMPTN yang baru ini masih enggak ngerti. Udah dicari-cari nggak dapat informasi sama sekali soal patokan atau perkiraan nilai di masing-masing prodi,” kata salah satu pendaftar SBMPTN, Erlin Yuanita Firdaus saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 18 Juni 2019.
Alumni dari SMA Negeri 1 Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah ini tak percaya diri memilih PTN favorit dengan nilai UTBK yang diraihnya. Ia khawatir nilainya kalah bersaing dengan pendaftar lainnya.
“Karena bingung aku jadi pilih PTN yang dekat aja. Di UPN Yogyakarta sama Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto,” ujar Erlin.
Erlin berhasil meraih nilai di UTBK pertama yaitu dengan rata-rata 548. Sedangkan di UTBK kedua ia hanya memperoleh 490-an. “Semoga saja lulus salah satu PTN itu,” harap Erin yang memilih prodi Geofisika dan Manajemen Sumber Daya Perairan ini.
Sama halnya yang dirasakan Dwi Astuti yang sangat berharap masuk PTN favorit dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Ia bingung tidak ada nilai menimum yang dipampang di masing-masing program studi.
“Kemarin itu saya baca tentang seminar di UI jadi passing grade di LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) dan PTN itu enggak ada,” terang Dwi yang merupakan alumni SMA Dewi Sartika, Jakarta Timur ini.