Page 41 - KLIPINGBPPT26032019 (Pagi)
P. 41

Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang memiliki kapasitas pengolahan sampah mencapai 100 ton per hari, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun mendapatkan tantangan baru.
Lembaga yang berfokus pada bidang teknologi itu ditantang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan untuk membangun PLTSa lainnya yang mampu mengolah sampah hingga 1.500 ton per hari.
Seperti yang disampaikan Luhut dalam acara Peresmian Pengoperasian Pilot Project Pengolahan Sampah Proses Termal (PLTSa Bantargebang). Menurutnya, masalah sampah adalah salah satu isu penting di tanah air.
Jika Indonesia tidak memulai penerapan teknologi dalam mengurangi timbunan sampah, maka hingga kapanpun negara ini tidak akan maju. Oleh karena itu, ia menilai penting bagi pemerintah melalui BPPT untuk memulai pemanfaatan teknologi melalui pengembangan PLTSa, demi menghasilkan inovasi yang berguna bagi masyarakat luas. "Kita dorong, kalau ada kurang (atau) lebih buatan dalam negeri, ya tidak apa-apa, kita (tetap) mulai, karena apa? Kalau tidak (dimulai saat ini juga) kapan kita ini maju?," ujar Luhut dalam acara yang digelar di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/3/2019).
Ia pun optimis bahwa Indonesia memiliki para perekayasa yang mampu menciptakan inovasi dalam mengolah apapun, termasuk untuk pengelolaan sampah, satu diantaranya teknologi yang digunakan dalam PLTSa Merah Putih melalui proses termal itu. Lebih lanjut Luhut meminta semua pihak untuk terus mendukung kreasi anak bangsa, bukan hanya mengkritisi saja.
"Masa iya, otak bangsa kita yabg hebat-hebat ini, masa mengurusi sampah saja tidak bisa?, bisa tidak kita (mengurus sampah ini)?, jangan belum mulai apa-apa, sudah bilang kurang ini-ini," kata Luhut. Ia menegaskan, Indonesia pasti bisa menciptakan inovasi jika memiliki niat dan tekad yang tulus dan kuat. "Semua (yang) kita mau, kalau kita kerjakan dengan niat baik, pasti bisa," tegas Luhut. Perlu diketahui pemerintah saat ini memang tengah fokus untuk mengembangkan PLTSa demi mengurangi banyaknya sampah yang kini menjadi masalah di sejumlah kota besar. Selain DKI Jakarta, ada 11 kota yang menjadi target dalam penerapan teknologi serupa. Hal itu tertuang dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 12 kota Perpres tersebut meliputi DKI Jakarta, Tangerang Selatan, Tangerang, Bekasi, Semarang, Bandung, Surakarta, Makassar, Manado, Denpasar, Palembang, dan Surabaya.
Seperti yang disampaikan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir dalam kesempatan yang sama.
"Itu sesuai dengan (Perpres) yang telah dikeluarkan Presiden yaitu 12 kota dalam rangka menyelesaikan problem sampah," kata Nasir.


































































































   38   39   40   41   42