Page 7 - KLIPINGBPPT30062019SORE
P. 7
"Semoga apa yang kita lakukan pada hari ini memberikan manfaat bagi seluruh bangsa Indonesia dalam mengejar ketertinggalan di bidang teknologi dibandingkan negara-negara lain," kata Hammam.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono optimistis bahwa sistem robotika mampu menghadapi tantangan pada era 4.0 ini.
Pernyataan tersebut ia sampaikan bukan tanpa dasar, ia menyebutkan contoh yang bisa menjadi acuan dalam meningkatkan semangat anak bangsa untuk berlomba menciptakan inovasi pada bidang teknologi.
Khususnya yang mengacu pada dunia industri berbasis otomasi dengan memanfaatkan sistem robotika.
Ia menekankan bahwa anak bangsa tidak hanya bisa berkiprah dan berinovasi di tanah air, namun pengakuan secara internasional pun telah mereka peroleh.
Satu di antaranya diraih oleh tim robot dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang meraih medali emas dalam kejuaraan robot di Amerika Serikat (AS).
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat mencoba salah satu sistem robotika disela acara 'Musyawarah Nasional Masyarakat Robotika Indonesia', di Bogor, Sabtu (29/6/2019).
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat mencoba salah satu sistem robotika disela acara 'Musyawarah Nasional Masyarakat Robotika Indonesia', di Bogor, Sabtu (29/6/2019). (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)
"Ada robot becak buatan anak Indonesia berhasil memenangkan kompetisi internasional, bahkan tim robotika UGM dapat raih medali emas dalam kompetisi robot di Amerika Serikat," tegas Agus.
Ia berharap agar BPPT bisa menjadi pelopor dalam penerapan teknologi robotika untuk menghadapi era baru ini.
"Ini BPPT harus bisa membantu pemerintah dalam menghadapi industri 4.0," kata Agus.
Sementara itu, owner Rumah Robotic sekaligus inisiator komunitas Masyarakat Robotik Indonesia (MRI) Jully Tjindrawan menegaskan pihaknya akan terus mendorong agar pemanfaatan robot bisa diterapkan pada berbagai bidang.
Tidak hanya untuk dunia pendidikan saja, namun juga dalam industri lainnya seperti jasa dan manufaktur.
"Kita harus bersama membangun, untuk menerapkan robotika di bidang pendidikan, industri jasa dan manufaktur," kata Jully.
Di Indonesia, saat ini sudah banyak muncul komunitas robotika, mereka biasanya menunjukkan eksistensi melalui beragam ajang kompetisi.