Page 25 - MAJALAHBELMAWA
P. 25

LAPORAN UTAMA
Berbagai sistem dibenahi untuk membina perguruan tinggi swasta di wilayah Sumatera Selatan. Bukan hanya status akreditasi, namun juga keterlibatan PTS dalam menumbuhkan budaya mutu terus dikawal,”, demikian disampaikan Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta, Prof. Slamet Widodo, M.S., M.M. saat ditemui di Palembang, Senin (10/7).
Setahun terakhir menjabat, pria kelahiran Klaten, 19 November 1959 ini mengungkapkan, bukan kerja mudah membenahi persoalan PTS di bawah naungan Kopertis yang dipimpinnya. Masih minim dosen berjenjang S-3, fasilitas pendidikan kurang terstandar, jumlah mahasiswa yang sedikit, dan persoalan administratif yang kurang taat azaz.
Bersyukur, mulai Mei 2017, Direktorat Penjaminan Mutu Ditjen Belmawa Kemenristekdikti menggulirkan dana melalui Program Penguatan Kopertis. Dana ini dirasa bermanfaat bagi Slamet untuk memperbanyak lagi kegiatan layanan mutu untuk PTS di bawah naungan Kopertis 2, antara lain dalam bentuk sosialisasi, konsultasi, dan membentuk tim adhoc yang disiapkan untuk membina PTS.
“Di sini masih banyak kampus berakreditasi C. Itu tantangan terbesar saya. Sekarang saya dorong untuk menjadi B, dibantu tim evaluator yang saya bentuk,” terang Slamet.
Masalah lain yang mengemuka adalah mulai tutupnya kampus swasta di Bangka Belitung akibat tidak memiliki mahasiswa. Banyaknya akademi atau sekolah tinggi yang tutup itu didorong untuk bergabung.
Kopertis 2 menjadi koordinator untuk 215 PTS di wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Program-program unggulan Kemenristekdikti seperti Bidikmisi, A rmasi Pendidikan Tinggi (ADik), dan Serti kasi Dosen, disosialisasikan oleh Kopertis 2 agar PTS di bawah naungannya dapat berpartisipasi dan merasakan manfaatnya. Setahun terakhir, sudah ada lebih 30 kegiatan terselenggara.
Slamet memiliki strategi untuk reakreditasi kampus di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Ia menyiapkan tim khusus untuk pendampingan. Pelatihan, menurut Slamet, seringkali tidak efektif untuk mendongkrak akreditasi kampus menjadi B. Anggarannya berasal dari dana Program Penguatan Kopertis yang digulirkan Kemenristekdikti.
“Saya datangkan khusus dari para profesor, profesional, berasal dari berbagai institusi unggul,” tutur Slamet.
Hibah Program Penguatan Kopertis itu juga digunakan untuk penguatan internal Kopertis 2. Lima
puluh enam karyawan yang bekerja tetap di kantor ini diberikan sejumlah kursus, lokakarya, dan studi lanjut, agar kompetensi mereka meningkat lebih berkualitas. Hal itu penting sebab Slamet dan para karyawan Kopertis 2 bukan sekadar mengerjakan hal administratif. Prinsip mereka adalah melayani, sehingga kebutuhan dan masalah-masalah PTS dapat teratasi.***(HAJ/NRS/DRT/WWN)
“Berbagai sistem dibenahi untuk membina perguruan tinggi swasta di wilayah Sumatera Selatan. Bukan hanya status akreditasi, namun juga keterlibatan PTS dalam menumbuhkan budaya mutu terus dikawal,”,
Slamet Widodo
BAHANA BELMAWA
25




















































































   23   24   25   26   27