Page 10 - KLIPINGBELMAWA15102019SORE
P. 10
Untuk mendapat biaya tambahan, Hera bekerja sambil kuliah. Salah satu pekerjaan yang dilakoninya adalah menjadi guru bimbel di Bandung. Hera juga menjadi asisten dosen, asisten peneliti, pimpinan praktikum, dan asisten praktikum.
Kuliah di ITB adalah keinginannya sejak kecil. Keinginan itu sudah ada sejak Herayati duduk di bangku kelas 9 Madrasah. Hera tertarik dengan ITB karena banyaknya beasiswa yang ditawarkan.
Mengetahui keinginan tersebut, Hera bercerita, orang tuanya saat itu hanya bisa terdiam. Walau banyak kekhawatiran, kata 'Jangan' tak pernah keluar dari mulut kedua orang tuanya dalam Hera mengejar mimpi. Hera juga selalu meminta orang tuanya agar terus mendoakan mimpinya itu.
"Mohon doanya, jangan khawatir soal biaya, karena Allah Maha Kaya," itulah yang Hera selalu ingatkan pada orang tuanya.
Kedua orang tua Hera selalu mendukung pilihan anak perempuannya itu. Mereka selalu berpesan "Ketika sudah memilih, maka harus dituntaskan".
Akhirnya, pada Juli 2019, Hera telah menyelesaikan studi pascasarjana dengan predikat cum laude dengan IPK 3,8. Kini Hera telah menjadi dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Banten. Menjadi pengajar memang sudah menjadi cita-cita Hera sejak dulu.
Rencana ke depan, Hera ingin menempuh pendidikan S3. Ia memilih untuk menjadi dosen terlebih dahulu agar sepulangnya dari S3, Hera sudah memiliki tempat untuk menuangkan ilmu.
"Saya ingin lanjut S3 mungkin tahun 2021. Jadi setelah saya S2, saya jadi dosen dulu, biar setelah S3 sudah ada tempat untuk mengaplikasikan ilmu," ujar Hera.
Hera mengajak generasi muda agar tidak mudah menyerah dalam mengejar mimpi. Jika ada niat dan kemauan, pasti akan ada jalan.
"Jangan pernah menyerah untuk setiap mimpi yang sedang dikejar, pegang terus mimpi itu dan beranilah untuk mewujudkannya," kata Hera. [cob]