Page 5 - KLIPINGBPPT30112019PAGI
P. 5

untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menggantikan pejabat eselon III dan IV.
Menurutnya penggantian sistem AI yang dimaksud bukan berarti menggantikan manusia dengan robot. Tapi menggunakan sistem AI untuk membantu mengambil keputusan. Sistem AI ini menurutnya akan membantu analisis dari big data. Dengan demikian, mendorong efisiensi pemerintahan.
"Bukan mengganti manusia dengan Robot AI. Saya yakin peran AI nantinya membantu birokrasi, misalnya e-planning, e-budgeting, keuangan daerah yang cerdas, sehingga dapat mencegah korupsi," ujar Hammam.
Selain itu, menurutnya saat ini BPPT tengah menginisiasi pembangunan AI Innovation Center. Pusat inovasi ini diharapkan bisa mendorong pemanfaatan AI di Indonesia.
"Saat ini BPPT juga menginisiasi dibangunnya AI Inovation Center untuk mengejar pemanfaatan AI, guna meningkatkan daya saing Indonesia," kata Hammam.
Lihat juga: Menkeu Sebut Ganti Eselon ke Kecerdasan Buatan Tak Butuh APBN
AI Innovation Center diyakini akan mendorong Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaya saing di tengah era disrupsi digital dan revolusi industri 4.0 ini.
BPPT telah mengambil peran dalam pendayagunaan AI, bukti nyatanya di bidang Teknologi Modifikasi Cuaca berbasis AI. Kecerdasan buatan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahun.
Dikatakan Hammam, proyek perdana terkait pendayagunaan AI, BPPT bersinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (jnp/eks)


































































































   3   4   5   6   7