Page 50 - KLIPINGDIKTI
P. 50
Judul Kemendikbud Kantongi Ratusan Jurnal Abal-abal
Media Medcom.com
Terbit February, 01 Feb 2020
Tone Netral
Halaman/Link https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/PNgWXXRN- kemendikbud-kantongi-ratusan-jurnal-abal-abal
PR Value Rp45.000.000
Kemendikbud Kantongi Ratusan Jurnal Abal-abal
Pendidikan Pendidikan Tinggi Publikasi IlmiahIlham Pratama Putra • 31 Januari 2020 14:16 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menemukan ratusan jurnal ilmiah predator atau abal-abal. Mereka yang berada di balik jurnal predator ini kerap menipu dosen yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam, mengatakan jurnal predator kerap menawarkan jasa penerbitan jurnal internasional. Nizam mengaku telah mengumpulkan sejumlah nama di balik jurnal predator tersebut.
"Ini ratusan jurnal yang abal-abal. Nah, kita membuat list. List jurnal-jurnal mana yang termasuk dalam kelompok jurnal predator," kata Nizam di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat 31 Januari 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?Happy Inspire Confuse Sad
Meski tak memerinci ratusan nama, dia mengatakan basis jurnal predator sangat luas. Mereka tersebar di berbagai negara.
Menurut guru besar Universitas Gadjah Mada ini, jurnal abal-abal tersebut memanfaatkan giatnya dosen Indonesia yang mengeluarkan jurnal internasional. "Indonesia dosennya lagi bergairah menulis. Jadi, itu salah satu potensi yang mereka lihat," tambah dia.
Jurnal predator jelas merugikan dosen. Pasalnya dosen ditagih sejumlah uang untuk menerbitkan jurnal dengan iming-iming akan diluncurkan dalam rentang satu minggu.
Untuk meluncurkan jurnal internasional yang resmi, tak ada biaya yang dipungut dari dosen. Selain itu, prosesnya berlangsung lebih lama.