Page 5 - KLIPINGBELMAWA200319(PAGI)
P. 5

Pihaknya sudah lapor kepada Kemenag dan menghubungi call center Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Namun respons yang didapat hanya disuruh terus update data. Dua hari kemarin, pihaknya sudah melakukan update, namun data siswa ini belum ada yang berubah status dari jenjang SMP ke MA.
”Jalan tengah, kami memberi lampiran kalau yang berstatus SMP tersebut benar siswa MA Muhammadiyah,” tambahnya lagi.
Masalah lambatnya EMIS memproses data siswa, sudah dirasakan Solikin saat SNM PTN lalu. ”Di SNM PTN, malah data kami hilang. Karena ngurus-nya lama dan tidak nutut, anak-anak dilempar ke Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN),” ucapnya.
Sementara, salah satu siswa kelas XII MA juga sempat merasakan lambatnya proses data NISN-nya tersinkronisasi di laman UTBK. ”Waktu tidak muncul, saya menghubungi guru dan diminta menunggu beberapa hari,” kata Navis A.N, siswa MAN 1 Kota Malang.
Navis juga mendapat laporan dari beberapa temannya kalau status mereka sebagai pelajar MA, justru masih terdaftar sebagai pelajar MTs. Di sisi lain, pihak LTMPT sudah berkoordinasi dengan Kemenag untuk memperbarui EMIS.
Ketua Pelaksana LTMPT Ravik Karsidi sudah mendapatkan surat permintaan Kemenag, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis). Permintaan tersebut berupa sharing pemberitahuan jika ada siswa MA yang datanya salah, diminta melakukan perbaikan di emispendis.kemenag.go.id.
”Jadi siswa nanti tidak memperbaiki data mereka sendiri. Nanti lapor operator sekolah, agar langsung bisa diperbaiki,” kata Ravik.
Dari laporan yang ada, Ravik membenarkan NISN dan NPSN siswa banyak yang bermasalah. Terutama, kesalahan nama orang tua dan status siswa sebagai pelajar kelas XII. ”Ada lagi permintaan dari Kemenag, berupa tampilan EMIS yang baru diberi tambahan menu UTBK,” kata mantan rektor Universitas Sebelas Maret ini.
Ravik menuturkan, untuk NISN siswa MA yang masuk ke data Kemendikbud justru tidak ada masalah. Kecuali, yang ada di dalam EMIS. Sementara itu, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo menyatakan, urusan NISN bagi siswa dan alumni madrasah atau pesantren bukan ranah LTMPT.
Dia menyatakan, urusan NISN tersebut ada di Kemenag. ’’Kalau memenuhi syarat pasti kita izinkan untuk mendaftar (UTBK, Red). Semua by system,’’ katanya. (san/c1/abm)


































































































   3   4   5   6   7