Page 6 - KLIPINGBELMAWA6032019 (sore)
P. 6

Kalimantan Selatan menjabarkan peningkatan jaringan perlu dilakukan. Bahkan server harus disediakan dua kali lipat. Sehingga, ketika mesin satu bermasalah, masih ada server sebagai back-up.
”Kapasitasnya harus kita tingkatkan kemampuan web ini harus lebih besar. Kita menggunakan dua engine (mesin, Red) yang satu milik kita (Kemenristekdikti), yang satunya milik Telkom. Kalau sudah stabil pun nanti bisa dipergunakannya bergantian,” papar Nasir.
Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menilai, panitia penyelenggara tidak profesional. Apalagi, munculnya kasus server down terjadi di era kemajuan informasi dan teknologi (IT).
Hal itu, merupakan tamparan bagi Kemenristekdikti untuk memberikan layanan pendidikan tinggi yang lebih baik. ”Kita lihat, apa ada aplikasi ojek online error sama seperti server pendaftaran UTBK. Kan ini contoh kecil, kalau pengelola tidak profesional,” ujar Indra Charismiadji kepada INDOPOS, Selasa (5/3/2019).
Dengan kasus UTBK yang muncul saat ini, menjadi evaluasi besar bagi Kemenristekdikti dan juga LTMPT sebagai penyelenggara SBMPTN yang baru dibentuk awal Januari lalu. (lihat grafis). ”Bisa saja diserahkan proses kepada profesional di bidangnya. Akan lebih mudah, karena mereka sudah mengetahui kebutuhan dan menguasai secara teknis,” katanya.
Lebih jauh Indra menyebutkan, munculnya kasus server down pada UTBK SBMPTN sangat berdampak besar kepada calon mahasiswa. Kasus tersebut juga bisa berdampak luas pada pendidikan nasional kita. ”Kalau mau daftar saja sudah bermasalah, calon mahasiswa pasti sudah malas. Sama ketika kalau kita mengalami error saat pesan order ojek online. Bagi pendidikan sendiri, ini menimbulkan pertanyaan besar. Apakah mampu Kementerian Ristek dan Dikti untuk mempersiapkan SDM yang kompeten, sementara pada layanan pendaftaran saja tidak profesional,” tegasnya.
Pendapat tersebut juga diamini Rektor Universitas Prof Dr Moestopo Prof Dr Rudy Harjanto. Dia meminta LTMPT mendengarkan keluhan siswa karena sulitnya mendaftar UTBK. ”LTMPT hendaknya mendengarkan keluhan siswa. Jika banyak yang mengeluh seharusnya segera berbenah memperbaiki sistem,” ujarnya di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Sejumlah siswa yang ingin mendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) mengeluhkan susahnya situs pendaftaran yang sulit diakses. Hal itu membuat sejumlah calon pendaftar berkeluh kesah di jagat media sosial.
Apalagi, tahun ini, merupakan tahun pertama pelaksanaan SBMPTN dengan metode baru, di mana LTMPT bertanggung jawab atas prosesnya. Metode baru lainnya adalah, calon mahasiswa bisa mengikuti dua kali UTBK untuk masuk perguruan tinggi negeri yang dituju.
Pimpinan DPR RI tidak ingin pendaftaran UTBK untuk SBMPTN molor molor. Kemenristekdikti dan LTMPT pun akan diberikan keras. ”Pendaftaran UTBK harus tepat waktu dan tidak boleh molor,” ungkap Bambang Soesatyo melalui pesan singkat, Selasa (5/3/2019).
Politikus Partai Golkar itu mendorong Kemenristekdikti bersama LTMPT segera memperbaiki perangkat lunak sebagai akses para calon mahasiswa dan mahasiswi mendaftar. ”Perangkat lunaknya harus segera diperbaiki jangan sampai ngadat kembali,” tukas pria yang akrab disapa Bamsoet itu.


































































































   4   5   6   7   8