Page 4 - KLIPINGBELMAWA26052019PAGI

Judul
Kuota Bidikmisi Naik, Minimal 20 Persen Mahasiswa Tak Mampu Harus Diserap
Media
Tribun
Terbit
26 Mei 2019
Tone
Positif
Hal/link
http://jateng.tribunnews.com/2019/05/25/kuota-bidikmisi-naik-minimal- 20-persen-mahasiswa-tak-mampu-harus-diserap
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Akbar
Kuota Bidikmisi Naik, Minimal 20 Persen Mahasiswa Tak Mampu Harus Diserap Sabtu, 25 Mei 2019 18:42
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemenristekdikti terus menambah kuota bidikmisi agar masyarakat tak mampu tetap dapat mengenyam bangku kuliah. Bahkan di lima tahun mendatang, diinformasikan Menristekdikti Muhamad Nasir menambah kuota Bidikmisi hingga mencapai 2 juta mahasiswa. Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Yos Johan Utama mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya dari total penerimaan mahasiswa baru, minimal 20 persen harus diserap oleh masyarakat golongan tak mampu.
"Minimal 20 persen harus diserap. Tapi bukan karena tak mampu lalu diserap, tapi karena dia pintar, memenuhi syarat tapi tak mampu," ujarnya, Sabtu (25/5/2019).
Untuk tahun ini, Undip memaparkan kuota bidikmisi di Undip adalah 1.150 mahasiswa. Sebagai perbandingan, total penerimaan mahasiswa baru di Undip mencapai 9.800 mahasiswa.
"Ada sinyal naik 10 persen. Untuk Undip saat ini menerima mahasiswa baru 9.800, sekitar 1.150 dari Bidikmisi," papar Yos. Saat ini menurut Yos, Undip juga sedang mengembangkan penerimaan mahasiswa baru dari golongan tak mampu yakni menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Lewat KIP, menurutnya pihaknya tak perlu susah dalam memverifikasi si pendaftar. Karena ada kepastian bahwa pendaftar memang dari golongan tak mampu.
"Jangan pakai SKTM yang membuat ricuh seperti tahun-tahun lalu di sekolah-sekolah," imbuhnya. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Abdurahman memaparkan untuk tahun 2019 ini ada penambahan kuota beasiswa Bidikmisi di kampusnya.