Page 8 - KLIPINGBELMAWA08102019SORE
P. 8

Judul
IGI Wanti-wanti PPG Prajabatan Jangan Pakai Uang Negara
Media
Medcom
Terbit
8 Oktober 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/nbwQRQDK- igi-wanti-wanti-ppg-prajabatan-jangan-pakai-uang-negara
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Muhammad
IGI Wanti-wanti PPG Prajabatan Jangan Pakai Uang Negara
Pendidikan Kebutuhan Guru
Muhammad Syahrul Ramadhan • 08 Oktober 2019 13:02
Jakarta: Ikatan Guru Indonesia (IGI) meminta pemerintah fokus menggunakan anggaran untuk membiayai pemenuhan kebutuhan guru di Indonesia. Terutama mengangkat guru untuk mengganti guru yang pensiun, harus menjadi prioritas pemerintah ke depannya.
Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim mengatakan, mengganti guru pensiun harus menjadi prioritas utama pemerintah. Sebab, sampai tahun 2024, setiap tahunnya puluhan ribu guru akan pensiun.
"Tahun 2019 ada 62.759 guru pensiun, tahun 2020 ada 72.976 pensiun, tahun 2021 guru pensiun mencapai 69.757 lalu tahun 2022 ada 86.650 pensiun, tahun 2023 ada 83.841 dan tahun 2024 guru pensiun mencapai 78.420 guru," sebut Ramli dalam siaran persnya, Selasa, 8 Oktober 2019.
Untuk itu IGI memandang semua proses Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan harus betul-betul mandiri dan tidak boleh mendapatkan anggaran dari pemerintah. Hal ini harus dilakukan mengingat kewajiban pemerintah soal guru belum ditunaikan hingga saat ini.
"Sehingga IGI berharap, pemerintah tak membuang anggaran untuk membiayai PPG dan mengabaikan kekurangan guru," ungkapnya.
Pernyataan ini disampaikan IGI, menanggapi rencana pemerintah yang akan mulai menjalankan sertifikasi atau PPG Prajabatan Mandiri. Angkatan pertama PPG prajabatan itu akan menyasar sarjana yang belum menjadi guru, berbeda halnya dengan PPG dalam jabatan yang pesertanya adalah guru dan PPG dalam jabatan biasanya disubsidi pemerintah.


































































































   6   7   8   9   10