Page 19 - KLIPINGBPPT25032019 (sore)
P. 19
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTAR GEBANG - Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku ngeri mendegar informasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa kapasitas penampungan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang hanya mampu sampai 2021.
Hal itu diungkapkan saat dia meresmikan proyek percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah-Putih Bantar Gebang, Senin, (25/3/2019), di Kawasan TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi.
"Ngeri tadi Pemprov DKI cerita, tahun 2021 habis ini Bantar Gebang, 115 hektar (luas lahannya), menampung 8000 ton per hari sampah, mungkin kita saat ini cantik- cantik, gagah-gagah taunya sampah semua dibelakang kita ini," kata Luhut di Bekasi. Sampah kata dia telah menjadi masalah yang sangat serius, semua aturan pemerintah harus benar-benar diintegrasikan ke dalam bentuk kerja nyata dalam upaya mengurangi masalah sampah.
"Kita ini sudah darurat sampah, enggak usah kita cerita sana sini, kita harus kerjakan saja, semua aturan yang ada tinggal diintergrasikan," ucap Luhut.
Bahkan dia membayangkan jika benar 2021 TPST Bantar Gebang tidak bisa digunakan lagi lalu belum ada teknologi yang dapat memusnahkan sampah, Jakarta bisa jadi akan penuh dengan sampah.
"Kita bayangin kota kita udah pakai MRT udah hebat tau-tau banyak sampah, ini masalah kita semua, makanya teknologi harus kita majukan, kebersihan itu juga adalah kemajuan," jelas dia.
Proyek percontohan PLTSa Bantar Gebang ini merupakan kerja sama antara Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
• Tersebar Isu Ingin Mengundurkan Diri, Filipina Tegaskan Siap Jadi Tuan Rumah SEA Games
• Penghuni Nilai Kenaikan Harga Indekos karena Peresmian MRT Tak Masuk Akal
Asisten Pembangunandan Lingkungan Hidup Pempov DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, volume sampah di DKI Jakarta terus meningkat dan diperkirakan mencapai 400 ton per tahun.
"Sekarang tidak kurang 7000 ton sampah per hari diangkut dari DKI Jakarta dengan menggunakan 1200 truk sampah ke Bantar Gebang, Hitungan kasar kami kalau 115 hektar, diperkirakan 2021 selesai Bantar Gebang, tiga tahun ini akan selesai, artinya kita siap-siap ibu kota mengalami darurat sampah," kata dia.
Pengelolaan sampah dengan memanfaatkan teknologi sangat dibutuhkan. Sebab, cara pengelolaan sampah dengan cara sanitary landfill sudah tidak lagi dapat digunakan menyusul keterbatasan lahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
"Sudah saatnya kita memikirkan, bagaimana kita harus mengakhiri proses sanitary