Page 45 - KLIPINGBPPT25032019 (sore)
P. 45
persoalan sampah. Ada tiga kegiatan yang bakal menjadi fokus dalam pelaksanaannya.
Pertama, dengan pengurangan sampah dari hulunya, seperti di rumah, kantor, hotel, maupun restoran.
"Pengurangan sampah plastik, gencarkan bank sampah, hingga sosialisasi ke masyarakat untuk bisa memilah sampah dan memanfaatkan yang memiliki nilai ekonomis," jelasnya.
Kemudian kedua, lajut Yusmada, pembangunan intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara yang mampu mengolah atau mereduksi 2.200 ton yang akan beroperasi pada 2021.
"Nah ITF Sunter baru bisa beroperasi 2021, olehkarenanya kegiatan strategis ketiga ini mengoptimaliasasi PLTSa ini."
"Harus bisa segera dikembang untuk bisa mengolah sampah lebih banyak lagi agar umur TPST Bantargebang bisa lebih panjang," ungkapnya.
Ia menambahkan, pada 2019 periode PLTSa Bantargebang ini pengoperasioannua bersama BPPT dengan DKI Jakarta.
Kemudian, tahun 2020, memasuki proses pinjam pakai kepada DKI Jakarta dan 2021 proses serah terima kepada DKI Jakarta.
"Kita berharap persoalan sampah ini segera teratasi. Kita perlahan, kurangi sampah baru dan musnahkan sampah lama hingga habis. Kedepannya kita ingin DKI bisa mengelola sampah secara mandiri dengan tidak lagi membuang sampah ke Kota Bekasi," katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pembentukan PLTSa Merah Putih Bantar Gebang Masuk Kegiatan Strategis DKI Jakarta, http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/25/pembentukan-pltsa-merah- putih-bantar-gebang-masuk-kegiatan-strategis-dki-jakarta?page=all. Penulis: Muhammad Azzam Editor: Gede Moenanto