Page 21 - KLIPINGBPPT17092019SORE
P. 21
“Dukungan armada pesawat untuk Operasi TMC hanya berjumlah satu unit. Sementara wilayah target operasi kami meliputi seluruh Riau,” jelasnya.
Satu pesawat tersebut katanya, telah terbang sebanyak 47 sorti atau setara dengan 93 jam 54 menit jam terbang.
Hingga pada tanggal 11 dan 14 September kemarin, datang bantuan pesawat dari TNI AU, yang tiba di Lanud Pekanbaru.
“Pada tanggal 11 September datang pesawat milik TNI AU CN 212-200 A-2108, yang telah melakukan 3 kali sorti penerbangan sejak 12 September.
Sementara pesawat CN-295 TNI AU A-2901, baru tiba pada 14 September,” paparnya.
Untuk itu Hammam meminta dukungan agar semua pihak semakin bersinergi positif, dan terus berkoordinasi dalam melakukan langkah pencegahan agar hotspot tidak meluas.
"Kami disinipun terus berkoordinasi dengan pihak BNPB, BMKG, TNI serta pemangku kepentingan lainnya yang terkait," katanya.
Hammam pun menghimbau agar kedepan, upaya pencegahan karhutla lebih dapat diantisipasi secara optimal.
"Tidak sekedar fire fighting, operasi teknologi modifikasi cuaca harus diperhitungkan sebagai kegiatan yang berdampak ekonomi, memperhitungkan keselamatan dan kesehatan masyarakat akibat kabut asap," jelasnya.
Hal paling penting lainnya menurut Hammam adalah edukasi kepada masyarakat, agar tidak lagi membakar lahan.
"Saya rasa masyarakat juga perlu diikutsertakan dalam upaya mencegah Karhutla terjadi kedepan, mereka harus mendapatkan sosialisasi terkait cara membuka lahan tanpa membakar, serta betapa pentingnya menjaga hutan dan lahan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BPPT Siap Optimalkan Hujan Buatan Atasi Karhutla, https://pontianak.tribunnews.com/2019/09/17/bppt-siap-optimalkan- hujan-buatan-atasi-karhutla?page=2.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami
Editor: Jamadin