Page 16 - KLIPING BELMAWA05042019(SORE)
P. 16
Selain itu, Unair juga menyiapkan fasilitas untuk peserta berkebutuhan khusus.
Rektor Unair Surabaya Prof Mohammad Nasih mengklaim telah menyiapkan hampir 99,90 persen fasilitas untuk peserta.
"Tahun lalu model panlok, sekarang perguruan tinggi. Jumlah peserta kami total 25 ribu yang akan ikut UTBK di Unair dan mitranya," kata Prof Mohammad Nasih, Jumat (5/4/2019).
Jumlah kapasitas tersebut dengan rincian sebanyak sekitar 13.800 peserta gelombang pertama dan sekitar 11.900 peserta pada gelombang ke dua. "Kalau kita bandingkan kapasitasnya 80 persen artinya memang tidak 100 persen full, untuk cadangan," katanya.
Terkait fasilitas untuk peserta berkebutuhan khusus, Unair mengatakan terdapat satu peserta tunanetra. "Kami menyiapkan peserta yang berkebutuhan khusus, khususnya mereka yang tunanetra. Ada satu orang yang terindentifikasi di gelombang satu. Kami fasilitasi juga," katanya.
Tak lupa Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengimbau para peserta untuk mempersiapkan diri. "Masih ada waktu, kami mohon untuk peserta menyiapkan diri baik secara teknis maupun psikologis," kata Mohammad Nasih, Jumat (5/4/2019).
Nasih juga mengimbau para peserta untuk memperhatikan aturan selama pelaksanaan ujian.
Para peserta diharap datang lebih awal sebab bagi peserta yang terlambat dapat dinyatakan tidak ikut ujian. "Kami membuat tata teetib peserta hadir 30 menit sebelum pelaksanaan ujian atau sebelum masuk ruangan artinya pukul 07.00 WIB," katanya. "Peserta yang terlambat atau hadir pukul 08.00 WIB, dinyatakan tidak ikut ujian sehingga dianggap peserta tidak hadir," lanjutnya.
Beberapa persiapan juga diminta Nasir, untuk diperhatikan oleh para peserta UTBK SBMPTN ini. "Peserta tidak perlu membawa apa-apa. Mohon, ini ujian agak lama hampir 3,5 jam pelaksanaaan. Kami tidak menyiapkan nasi pecel, makanan, minuman sehingga mohon disiapkan," katanya.
Ketika para peserta sudah berada di ruangan tidak diperbolehkan membawa makanan, minuman maupun alat tulis. “Ketika di dalam yang bersangkuttan tidak boleh keluar lagi. Peserta tidak perlu repot menyiapkan bolpoint dan lembar kosong karena alat tulis dan kertas buram kami siapkan. Pokoknya peserta masuk membawa orang, jangan lupa membawa hati dan pikiran di ruangan," pungkasnya. (Nurika Anisa)