Page 9 - KLIPINGBPPT8092019PAGI
P. 9

"Saat ini, mereka memang mengambil bahan baterai, komponen baterai, atau komponen engine listrik masih dari luar. Tapi kemarin PT. Pindad sudah bisa membuat engine listrik, dan ini sudah diakselerasi sejak lima tahun lalu dan saya rasa ini BUMN yang bisa kita dorong untuk memproduksinya lebih banyak," katanya.
Dia menambahkan hal ini penting karena jika industri lokal dapat menguasai mesin listrik tersebut maka bisa digunakan untuk banyak hal selain kendaraan listrik. Seperti halnya, untuk kapal, pembangkit listrik, dan lainnya.
"Kita sudah punya Sidrap [pembangkit listrik tenaga bayu], itu motor listriknya ada yang harus dikuasai dari lokal dan ini kita dorong, untuk bisa dikuasai oleh lokal," jelasnya.
Dia menambahkan saat ini juga inovasi banyak dilakukan untuk meningkatkan komponen dalam negeri. Menurutnya melalui sosialisasi dengan IEMS perdana ini, justru membuat berbagai pemangku kepentingan bergairah untuk menggunakan komponen lokal dan membuat sendiri.
Adapun pemerintah, katanya, sudah mendorong untuk pembuatan baterai untuk bisa mengurangi impor. Meskipun hingga 2023, mengimpor juga tidak salah karena peraturan yang ada hingga 2023, sebanyak 60 persen komponen boleh impor.
"Ini masih boleh nih baterai diimpor, 60 persen dari harga mobil listrik, itu biasanya baterai. Nah, sampai 2023, saya harap nanti baterai bisa dibuat di lokal. Sekarang sudah ada inisiasi pembangunan material-material yang digunakan sebagai pendukung baterai itu, industri baterai, di Morowali, di beberapa lokasi di Karawang, itu ada," jelasnya.


































































































   7   8   9   10   11