Page 11 - KLIPINGBPPT23052019PAGI
P. 11
inovasi BPPT rumah komposit dengan desain material dan struktur bencana guna diaplikasikan di daerah rawan bencana.
Rumah tersebut rencananya akan dikirim ke Lombok, Nusa Tenggara Barat dan menjadi rumah permanen yang dibangun di lahan yang telah dialokasikan sebagai lahan hunian permanen bukan di lahan hunian sementara. Sekalipun ingin membangun di lokasi lama di mana terjadi gempa, maka harus dipastikan bangunan atau infrastruktur tahan gempa yang lebih baik.
Rumah tersebut dinamakan rumah komposit, yang bermakna rumah dengan berbagai bahan material, khususnya material komposit polimer. Material komposit, contohnya komposit polimer, memiliki banyak keunggulan, diantaranya kuat dan ringan. Beberapa dekade terakhir pemakaian material polimer komposit makin meningkat karena sifat tekniknya yang baik seperti kekuatan dan kekakuan khusus yang tinggi, kepadatan rendah, ketahanan lelah yang tinggi, redaman tinggi dan koefisien termal rendah.
Rumah itu didesain dengan konstruksi modular, "pre-assembly", dan sistem join interlock yang dapat dibangun dengan waktu yang relatif singkat serta telah dilakukan simulasi komputasi untuk prediksi ketahanan gempa menyesuaikan perilaku gempa di wilayah zonasi gempa Lombok 2018.
Material bangunan dapat diangkut dengan cukup ringan melalui jalur darat, laut, atau udara ke lokasi yang membutuhkan. Dalam menjawab tantangan pemerintah akan kebutuhan rumah tahan gempa, maka BPPT telah mempersiapkan usulan program Flagship Prioritas Riset Nasional 2020-2024 tentang Teknologi Struktur Bangunan Tahan Gempa, Tahan Api, Cepat Bangun yang memiliki output Desain, SOP konstruksi Rumah, dan Standardisasi Bangunan Rumah Tahan Gempa Tahan Api, Cepat Bangun dengan menggunakan teknologi seismic rubber bearing sebagai base isolator untuk menahan beban gempa.
Program Flagship Pengembangan Bangunan Tahan Gempa yang diperkuat dengan sinergi kerjasama yang dilakukan dengan berbagai pihak dapat segera membuahkan dampak terwujudnya inovasi bangunan rumah tahan gempa yang cepat bangun, tahan api dengan harga yang terjangkau sebagai karya anak bangsa yang dapat berguna dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Deputi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIEM) BPPT Eniya Listiani Dewi berharap desain rumah tahan gempa tersebut bisa lolos standardisasi dan strukturisasi. Dia mengatakan dalam simulasi, rumah tahan gempa tersebut mampu bertahan dan tidak roboh ketika digoncang 7 SR, dan akan meningkatkan ketahanan rumah tersebut pada goncangan gempa yang lebih kuat.