Page 3 - KLIPINGBPPT10082019PAGI
P. 3
o
n
r m
l p
k
a
m o
a
yang ditetapkan sebagai se-
Ketimpangan
rang guru tengah mengaja melakukan pemerataan m program kemitraan guru da
ajar langsung praktik baik i sekolah inti lalu mereka bali ke sekolahnya dan nerapkan apa yang mereka ajari. Misalnya, kepala se-
ah dari sekolah mitra in at belajar bagaimana ma-
emen sekolah yang baik d olah inti,” kata Supriano di dung Kemdikbud Jakarta
mis (8/8).
Dijelaskan Supriano, pro-
nyak
gram kemitraan tahun ini me- n
sekolah dalam program yang g
dan langkah program, lokasi Melalui program kemit-
ANTARA
raan, guru inti dapat saling kan kerja sama dalam upaya
menghidupkan komunitas yanan pembelajaran.
kolah inti adalah sekolah yang telah menjalankan de- lapan standar pendidikan meliputi standar isi, standar kompetensi kelulusan, stan- dar proses pendidikan, stan- dar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan,
Selain itu, pertimbangan memiliki rerata capaian ujian
an UN rendah.
kukan berbasis zona.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, kom- petensi guru merupakan sa- lah satu kunci untuk mening- katkan mutu pendidikan. Pasalnya, hasil uji kompeten- si guru pada 2015 menunjuk-
jukkan kesenjangan yang kondisi ketimpangan ini
tu ini dapat dilihat dari ber- hasil. [FAT/D-10]
r di sebuah SD Negeri di B utJuupdenudildikan, Kemente n tenaga kependidikan.
oyolali, Jawa Tengah. Untuk meningkatkan riaBnPePndTidiDkanordaonnKgebPudeanyaganemebngagne-gan Implan Mata Lokal
kan bahwa kompetensi guru secara nasional berada pada kategori rendah dan menun-
standar penilaian pendidik- an, dan standar pendidikan dan tenaga kependidikan.
Media
miliki keunikan, yak integrasikan guru da
Suara Pembaruan
i meng- berbagi pengalaman, meng- lain adalah guru inti berasal tinggi antardaerah.
n kepala inspirasi, dan mengembang- sekolah yang secara nasional Muhadjir menyebutkan,
Terbit
sama sehingga ada k
10 Agustus 2019
esinam- peningkatan dan pemerataan nasional (UN) 2017/2018 mendesak untuk ditingkat-
i bungan substansi yan
Tone
oleh keduanya. Kete
digarap kemampuan guru mitra yang tinggi. Sedangkan guru mitra kan karena terjadi ketim-
Positif
rpaduan berasal dari daerah 3T. berasal dari daerah yang se- pangan mutu pendidikan an-
i program ini meliput
Hal/link
i desain Dengan ini, mereka dapat cara nasional memiliki capai- tardaerah. Ketimpangan mu-
18
PR VALUE
, dan sasaran progra
Rp.150,000,000
m, serta belajar profesional dengan Supriano mengatakan, bagai dimensi, yaitu dimensi
substansi program.
Jurnalis
fokus penguatan kualitas la- program kemitraan ini dila- masukan (input), proses, dan Ari Rikin
ANTARA/M IBNU CHAZAR n minyak mentah yang ri, Karawang, Jawa Barat, volume tumpahan minyak ran gas di anjungan lepas awang tinggal 10% diban- ksir mencapai 3.000 barel
[JAKARTA] Setelah berha- sil mengembangkan inovasi implan tulang, kini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendo- rong pengembangan implan mata buatan lokal.
Lewat inovasi ini diha- rapkan Indonesia mampu mandiri dalam penyediaan alat kesehatan. Sebab saat ini hampir 90% bahan ba- ku obat dan alat kesehatan impor.
Deputi Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT, Eniya Listyani Dewi mengatakan, implan mata yang digunakan saat ini masih impor.
“Selama ini implan mata yang digunakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), oleh semua dokter itu dari impor, keba- nyakan dari India dan Tiongkok,” katanya di se- la-sela focus group discussi- on Pengembangan Riset dan Inovasi Implan Mata Nasional di Jakarta, Kamis (8/8).
Eniya mengungkapkan, tenaga medis banyak yang
menanyakan setelah suk- ses dengan implan tulang, kenapa BPPT tidak menco- ba mengembangkan poli- mer. Saat ini tambahnya hampir 12,7% alat kesehat- an terbuat dari bahan polimer. Dalam satu tahun belanja alat kesehatan berbahan polimer itu men- capai Rp 3,1 triliun.
“Saya kemudian challenge teman-teman untuk mengembangkan implan mata. Apalagi jum- lah penduduk kita banyak dan penyakit katarak juga banyak,” ungkapnya.
Sebelumnya, implan tulang berhasil menghemat harga hampir 70% dari be- lanja alat kesehatan yang sebelumnya impor. Diharapkan implan mata ini juga bisa menghemat pengeluaran dan belanja alat kesehatan yang masih didominasi impor.
Dalam diskusi tersebut, BPPT juga melibatkan berbagai pemangku kepen- tingan seperti peneliti, tenaga kesehatan, dan industri untuk mendorong
inovasi implan mata. Eniya menjelaskan, ke
depan akan dikembangkan lensa intraokular untuk im- plan mata intraocular lens (IOL) yang lebih fleksibel dengan harga terjangkau sehingga dapat masuk ke dalam daftar e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Gandeng Dokter
BPPT lanjutnya, sudah mampu membuat polimetil metakrilat (PMMA) yang dapat menjadi bahan mate- rial implan mata. Namun ke depan masih perlu pengem- bangan untuk menciptakan bahan baku polimer yang lebih fleksibel khusus untuk implan mata.
“Alatnya sudah bisa di- buat. Materialnya juga sudah bisa dibuat. Kita menggandeng para dokter dan Kementerian Kesehatan serta industri dari awal sehingga bisa bersama-sama membuat satu produk yang nanti bi- sa bermanfaat bagi masya-
rakat,” ucapnya.
Eniya menuturkan, ba-
han baku dasar untuk pem- buatan implan mata sudah ada. Salah satu industri poli- mer itu ada di Cilegon. Hal ini menjadi bagian dari sum- ber daya untuk dapat segera mengembangkan implan mata. Selain itu, dukungan anggaran untuk penelitian ini juga perlu diberikan un- tuk percepatan pengem- bangan implan mata.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan Akmal Taher menjelaskan, alat kesehatan hasil riset dan inovasi harus melewati uji klinik dengan subjek manusia. Hal ini mengacu pada Permenkes Nomor 63 Tahun 2017 tentang Cara Uji Klinik Alat Kesehatan yang Baik.
“Penelitian pada subjek manusia untuk menilai kea- manan, kemanfaatan dan efektivitas atas kinerja alat kesehatan. Uji klinik pra dan pascapemasaran juga diper- lukan untuk melihat efek- nya,” kata Akmal. [R-15]
BPPT Dorong Pengembangan Implan Mata Lokal