Page 110 - KLIPINGBPPTIEMS2019
P. 110
“Mobil listrik perlu dukungan sosialisasi dan edukasi baik bagi masyarakat maupun bagi sumber daya manusia yang berkaitan dengan mobil listrik,” ujarnya. Dengan begitu, lanjut dia, segala aspek terkait mobil listrik terkait polusi dan resiko keselamatan dapat benar-benar ditekan.
Saat ini, segala upaya itu tengah terus diakselerasi. Baik dari aspek riset, kesiapan uji tipe dan kelayakan. Bahkan, ia menekankan, potensi adanya industri baterai di Indonesia pun juga telah banyak dibahas. Soal sosialisasi dan edukasi, BPPT pun turut berkontribusi lewat kegiatan IEMS yang merupakan pameran pertama yang fokus pada kendaraan berbasis elektrik.
Sinergi dari beragam pihak itu pun didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Saat hadir dalam pembukaan IEMS 2019, ia juga menyatakan bahwa upaya ini sekaligus dapat mendorong pertumbuhan Industri di Indonesia.
“Saat ini sudah saatnya Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik. Karena, berbagai bahan komponen pendukung ada di Indonesia,” kata Luhut.
Ia pun mencontohkan, sekitar 70 hingga 80 persen bahan dasar baterai lithium terdapat di Indonesia. Artinya, jika ditunjang dengan investasi dan teknologi yang proper, maka peluang hadirnya industri baterai di Indonesia pun kian lebar.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa beberapa pihak pun telah menyampaikan keinginan untuk berinvestasi di Indonesia dalam industri yang berkaitan dengan mobil listrik. Artinya, kehadiran kendaraan listrik ini dinilai positif baik dari aspek lingkungan, pasar dan dari aspek pertumbuhan industri.