Page 176 - KLIPINGBPPTIEMS2019
P. 176
Judul
Pentingnya Pengolahan Limbah Baterai Mobil Listrik untuk Lingkungan
Media
Kompas.com
Terbit
6 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/05/192900215/penting nya-pengolahan-limbah-baterai-mobil-listrik-untuk-lingkungan
PR VALUE
Rp60.000.000
Jurnalis
Gilang
Pentingnya Pengolahan Limbah Baterai Mobil Listrik untuk Lingkungan Kompas.com - 05/09/2019, 19:29 WIB BAGIKAN: Komentar Wuling E200(KOMPAS.com/Gilang) Penulis Gilang Satria | Editor Azwar Ferdian JAKARTA, KOMPAS.com - Era mobil dan sepeda motor listrik mulai terang setelah adanya Perpres No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Namun sejalan dengan hal itu, isu lingkungan mengenai limbah baterai pun turut mencuat. Sebab peningkatan populasi kendaraan listrik, sebanding dengan bertambahnya jumlah limbah baterai. Baca juga: Pakai Baterai Dalam Negeri, Harga Kendaraan Listrik Bisa Lebih Murah Jarot Raharjo, Peneliti Pusat Teknologi Material BPPT, mengatakan, tahun 2020 saja setidaknya bakal ada 250.000 ton baterai yang dipakai kendaraan lstrik.
"Saya dapat dari sumber dari Kementerian Perindustrian, tahun 2020 itu 250.000 ton, karena berat baterai itu setidaknya 20 persen dari mobil listrik, ini kalau kita perkirakan dari data- data yang dikumpulkan Nissan," kata Jarot di Jakarta, Kamis (5/9/2019). Toyota ikut serta dalam ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 Artinya, jika mengacu pada life cycle baterai antara 5-8 tahun, maka paling cepat tahun 2025 sudah ada sebanyak 250.000 ton limbah baterai. Karena itu, jika tidak dicari solusinya, maka cepat atau lambat akan menjadi masalah bagi lingkungan hidup. "Kalau life cycle baterai antara 5-8 tahun, dalam sekian tahun kita harus mempunyai teknologi pengolahan limbah karena kalau tidak akan jadi isu lingkungan nantinya," katanya.