Page 6 - KLIPINGBELMAWA30032019(sore)
P. 6

Pemerintah Aceh, tambah Nova, siap membantu Unsyiah untuk suksesnya pelaksanaan MTQMN kali ini. “Insya Allah Pemerintah Aceh akan membantu,” ujarnya. Ia berharap ada pihak-pihak lain yang turut memberi dukungan dalam berbagai bentuk kepada Unsyiah. Sehingga, tambah Nova, kampus Jantong Hatee (jantung hati-red) masyarakat Aceh ini akan dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan sukses.
Plt Gubernur juga berharap pelaksanaan MTQMN tidak sekedar seremonial dan syiar saja. Tapi, musabaqah tersebut memiliki nilai spiritual yakni sebagai sarana pengkaderan dan menghidupkan nilai-nilai Alquran dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, termasuk di lingkungan kampus
Seperti diberitakan sebelumnya, penunjukan Unsyiah sebagai penyelenggara even dua tahunan itu tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tanggal 17 Januari 2019 yang ditandatangani Direktur Kemahasiswaan, Didin Wahidin. Unsyiah terpilih sebagai tuan rumah musabaqah tersebut setelah melalui jalan berliku.
Pasalnya, saat MTQMN Ke-15 di Malang, Jawa Timur, tahun 2017 lalu, ada lima kampus yang mengajukan diri sebagai calon tuan rumah MTQMN tahun 2019. Kelima universitas itu adalah Unsyiah, Universitas Palangkaraya Kalimantan Tengah, Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan, Universitas Patimura Ambon, dan Universitas Bangka Belitung. Lalu, pada rembug nasional tahun 2018 di Papua, Unsyiah melakukan pendekatan dan meminta empat universitas lain untuk tidak lagi mengajukan diri sebagai calon tuan rumah. Usaha itu akhirnya berhasil yang ditandai dengan keluarnya surat Kemenristekdikti tentang penunjukan Unsyiah sebagai tuan rumah MTQMN Ke-16 Tahun 2019.(jal)


































































































   4   5   6   7   8