Page 23 - KLIPING BELMAWA (18 Agustus 2019 - Pagi) (1)
P. 23
Judul
Keras Kepalanya Mahasiswa Papua yang Direspons dengan Gas Air Mata
Media
Detik.com - online
Terbit
18 Agustus 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4670422/keras- kepalanya-mahasiswa-papua-yang-direspons-dengan-gas- air-mata
PR VALUE
Rp 0
Jurnalis
Imam Wahyudiyanta
Surabaya - Dugaan pembuangan bendera merah putih di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya membuat polisi bergerak menyelidiki. Polisi pun meminta mahasiswa Papua datang ke Polrestabes Surabaya.
Namun panggilan itu tak diindahkan. Sedianya polisi akan menjemput dan membawa para mahasiswa. Polisi mendatangi asrama. Namun para mahasiswa enggan keluar dan tetap berdiam di dalam.
Polisi memberi waktu untuk mahasiswa keluar.Namun para mahasiswa hanya berdiri di halaman dan teras asrama tanpa mau keluar. Setelah ditunggu selama sekitar 1 jam, tak ada mahasiswa yang keluar. Polisi pun bertindak.
"Atas nama UU, saya minta semua mahasiswa keluar dari asrama. Saya harapkan saudara di Jalan Kalasan untuk melakukan penyerahan. Sekali lagi kepada warga kalasan nomor 10 agar menyerahkan diri. Atas nama undang-undang, kami dari kepolisian RI mengimbau penghuni rumah Jalan Kalasan nomor 10 agar menyerahkan diri. Jika tidak, akan kami lakukan tindakan tegas," ujar salah satu polisi melalui pengeras suara, Sabtu (17/8/2019).
Namun peringatan itu tak digubris. Akhirnya polisi melakukan tindakan. Sekitar pukul 14.45 WIB, polisi menembakkan gas air mata ke dalam asrama mahasiswa. Ada sekitar 20 kali letusan gas air mata yang ditembakkan.
Setelah gas air mata ditembakkan, polisi langsung merangsek masuk. Polisi pun masuk sekitar 10 menit untuk melakukan negosiasi. Lalu tak berselang lama, dari lantai dua asrama terlihat beberapa mahasiswa yang mengangkat tangan dan menyerahkan diri.
Para mahasiswa Papua langsung dinaikkan truk. Total ada tiga truk yang membawa para mahasiswa ke Mapolrestabes untuk dimintai keterangan.
"Saat ini kami ambil keterangan di Polrestabes Surabaya. Setelah selesai kami akan kembalikan ke asramanya. Seluruhnya ada 43. 40 laki-laki, 3 perempuan. Dan kita perlakukan dengan sangat baik. Kita berikan waktu mau ke belakang atau minum hak-haknya kita berikan semuanya," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leo Simarmata.