Page 28 - KLIPINGBELMAWA28092019PAGI
P. 28
Judul
2 Mahasiswa di Kendari Tewas saat Demo Ricuh, Menristek Dikti: Saya Sudah Kontak Rektor
Media
Inews
Terbit
28 September 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.inews.id/daerah/yogya/2-mahasiswa-di- kendari-tewas-saat-demo-ricuh-menristek-dikti-saya-sudah- kontak-rektor
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Lainnya
2 Mahasiswa di Kendari Tewas saat Demo Ricuh, Menristek Dikti: Saya Sudah Kontak Rektor
SEMARANG, iNews.id – Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhamad Nasir mengaku telah menghubungi Rektor Universitas Halu Oleo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), untuk mengetahui penyebab tewasnya dua mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) itu saat demonstrasi ricuh, Kamis (26/9/2019). Kedua korban sebelumnya diduga tewas karena tertembak peluru. “Kami sudah kontak rektor di Kendari. Ini yang lagi didalami, mengapa sampai tewas,” kata Menristek Dikti usai meresmikan Perpustakaan Smart Library-Rumah Ilmu di Kampus Universitas Negeri (Unnes) Semarang, Jumat (27/9/2019). Menristek Dikti juga telah memerintahkan rektor Universitas Halu Oleo Kendari untuk berdialog dengan para mahasiswa menyikapi demonstrasi yang berlangsung ricuh Kamis sore. “Kami sudah perintahkan kepada rektor, tolong dilakukan dialog dengan para mahasiswa,” ujarnya. Nasir berharap tidak ada lagi mahasiswa yang menjadi korban jiwa dalam demonstrasi. Dirinya pun setuju jika ada tim investigasi untuk mengetahui fakta tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, masing-masing Immawan Muhammad Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Budi Daya Perikanan, dan Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Jurusan D3 Teknik Sipil. Selain itu, Nasir mengatakan kejadian yang menimpa dua mahasiswa di Kendari itu perlu diantisipasi. Salah satunya dengan membuka ruang dialog dengan para mahasiswa. Dia akan meminta seluruh perguruan tinggi di Indonesia menerapkan langkah itu. “Kita kembali ke kampus aja lah. Mengapa, demo enggak menyelesaikan masalah. Kita ingin dialog dengan para mahasiswa dan kita akan buat ruang dialog. Saya akan minta nanti seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia mengajak dialog dengan mahasiswa, khususnya terkait RUU yang telah dituntut mereka, katakan RUU KUHP, apanya yang dituntut, mari diskusi,” katanya. Sementara Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto meminta masyarakat mempercayakan penanganan dua mahasiswa yang tewas saat demonstrasi yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019), kepada kepolisian. Saat ini, polisi sedang mengumpulkan barang bukti dan keterangan- keterangan sehingga bisa dijadikan alat bukti. “Beri kami waktu untuk menyelidiki, menuntaskan dan mengungkapkan siapa pelakunya,” katanya dalam konferensi pers.