Page 8 - KLIPING BELMAWA10052019(SORE)
P. 8
Judul
Menristekdikti Sebut Ada Sarjana Bekerja Tak Sesuai Bidangnya
Media
Tirto
Terbit
10 Mei 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://tirto.id/menristekdikti-sebut-ada-sarjana-bekerja-tak- sesuai-bidangnya-dwZR
PR VALUE
Rp.30.000.000
Jurnalis
Alfian
Menristekdikti Sebut Ada Sarjana Bekerja Tak Sesuai Bidangnya Menristekdikti Mohamad Nasir, ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Oleh: Alfian Putra Abdi - 10 Mei 2019 Menristekdikti mengatakan perguruang tinggi dengan industri masih belum terintegrasi, sehingga tak sedikit lulusan perguruan tinggi yang kemudian bekerja tidak sesuai bidang ilmunya. tirto.id - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyadari betul bahwa antara perguruan tinggi dengan industri masih belum terintegrasi. Itu ditandai dengan tak sedikitnya lulusan perguruan tinggi yang kemudian bekerja tidak sesuai bidang ilmunya. "Produktivitas kita belum tinggi kalau dilihat dari pendidikan tinggi ya. Katakan yang lulus di perguruan tinggi mereka bekerja tapi bukan pada bidang ilmunya.
Nah ini masalah, bagaimana itu bisa nyambung," katanya di kantor Kemenristekdikti, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019). Untuk itu pihaknya mendorong agar lulusan perguruan tinggi dapat menghasilkan tenaga yang profesional di bidangnya. "Bagaimana pendidikan tinggi harus bisa menghasilkan tenaga kerja yang profesional pada bidangnya, khususnya pendidikan vokasi," ujarnya. Untuk pendidikan akademik, ia mengatakan, akan didorong untuk menciptakan suatu penelitian yang inovatif dan bisa digunakan oleh industri. Sebab dengan penelitian yang inovatif, menurutnya dapat dijadikan daya saing bangsa. "Kalau inovasinya tidak bermanfaat buat industri, itu masalah. Sehingga [kita dorong] menghasilkan startup.
Makin banyak startup yang dihasilkan berarti akan mendorong ekonomi dengan baik," tuturnya. Untuk mengintegrasikan perguruan tinggi dengan industri, menurutnya perlu didukung dengan kurikulum yang dapat menjembatani. Saat ini ia mengaku sedang proses mengharmonisasikan kedua aspek tersebut. Begitu juga dengan tenaga pendidik di tingkat vokasi. Ia mengaku akan mengutamakan dosen