Page 6 - KLIPING BELMAWA 25 APRIL SORE
P. 6
pertemuan kali ini akan tersusun roadmap terkait penanggulangan bencana berbasis sains dan teknologi.
“Saat ini kita mulai dari 3 perguruan tinggi, kedepan akan lebih luas lagi," katanya.
Workshop ini diselenggarakan oleh Universitas Syiah Kuala bekerja sama dengan Kemenristekdikti. Dalam kegiatan ini, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman antar 3 perguruan tinggi yang daerahnya pernah terdampak langsung bencana alam besar, yaitu Universitas Syiah Kuala dari Banda Aceh, Universitas Tadulako dari Palu, dan Universitas Mataram dari Lombok tentang Pengembangan dan Penguatan Kapasitas Perguruan Tinggi untuk Penanggulangan Bencana Berbasis Sains dan Teknologi.
Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan oleh pihak Kemenristekdikti. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Direktur Jenderal Belmawa Kemenristekdikti Ismunandar mengatakan, kesadaran masyarakat untuk siaga bencana harus ditingkatkan. Terutama juga dikalangan mahasiswa. Ismunandar mengatakan pentingnya meningkatkan kapasitas untuk menghadapi bencana. “Kapasitas diri sendiri dan lembaga, yaitu perguruan tinggi yang dalam praktiknya menduduki posisi yang sentral untuk mengajak mahasiswa menjadi peduli dengan kesiapsiagaan” ujarnya. (Neneng Zubaidah)
(nfl)