Page 13 - KLIPINGBELMAWA11102019PAGI
P. 13
Judul
Mahasiswa UGM Olah Tulang Kambing untuk Cangkok Tulang dan Gigi
Media
Tempo.co
Terbit
11 Oktober 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://tekno.tempo.co/read/1258129/mahasiswa-ugm-olah- tulang-kambing-untuk-cangkok-tulang-dan-gigi/full&view=ok
PR VALUE
Rp.30.000.000
Jurnalis
Syaifullah
Mahasiswa UGM Olah Tulang Kambing untuk Cangkok Tulang dan Gigi
Reporter: Muh. Syaifullah (Kontributor)
Editor: Yudono Yanuar
Kamis, 10 Oktober 2019 15:27 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengolah tulang kambing menjadi material tiruan yang digunakan untuk memperbaiki tulang yang rusak (bone graft). Bone graft ini sangat dibutuhkan dalam operasi patah tulang.
“Berfungsi sebagai material pengisi atau pengganti tulang yang rusak,” kata Ketua peneliti bone graft tulang kambing, Valentino Alberto Muktiwibowo, Kamis, 10 Oktober 2019.
Selama ini pemenuhan material cangkok tulang masih impor dari negara lain dengan harga yang relatif mahal. Maka tim melakukan penelitian untuk pengembangan bone graft dalam negeri.
Valentino menambahkan kebutuhan terhadap jaringan tulang di Indonesia sangat tinggi. Tidak hanya untuk membantu pasien patah tulang, tetapi juga kerusakan gigi.
Ada 24 juta kasus patah tulang per tahun di Indonesia. Belum lagi kerusakan gigi dan kanker yang juga membutuhkan jaringan tulang.
Sementara, kata dia, bank jaringan di Indonesia belum begitu banyak. Sampai saat ini tercatat baru ada tiga bank jaringan yang berada di Jakarta, Batam, dan Padang. Sedangkan untuk pemenuhan material pengisi tulang masih bergantung pada bahan impor.
Berawal dari kondisi itulah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) ini bersama dengan Alfin Lanagusti (FKG) dan Pradnya Paramitha Dewandani (Fakultas Farmasi) melakukan penetlitian terkait bone graft. Penelitian dilakukan di bawah bimbingan Dr. drg. Archadian Nuryanti. Mereka mendapat dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) 2019.
Dia menjelaskan pemilihan tulang kambing sebagai materi bone graft karena ketersediaannya yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Selain