Page 12 - KLIPINGBELMAWA140219(PAGI)
P. 12
"RSUI diharapkan mampu menjadi center of excellence di bidang kesehatan Indonesia yang dapat meningkatkan kapasitas pendidikan dan penelitian para mahasiswa di Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UI, yaitu Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, Kesehatan Masyarakat (inter-professional education)," tutur Anis.
Ia menyebutkan, RSUI juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai universitas regional. Direktur RSUI, Julianto Witjaksono, menjelaskan RSUI merupakan rumah sakit perguruan tinggi negeri pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang bangun sebagai fasilitas pelayanan kesehatan satu atap (One Stop Health Services). Yaitu, mulai dari pelayanan primer, sekunder, hingga pelayanan unggulan. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, RSUI juga dilengkapi ruang observasi bagi para mahasiswa tanpa mengganggu kenyamanan pasien.
"Konsep ini berkesesuaian dengan norma yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 93 tahun 2015 tentang Rumah Sakit Pendidikan. Pelayanan Kesehatan Satu Atap ini sangat memudahkan pasien untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhannya secara holistik dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih efisien," ujar Julianto.
Selain itu, RSUI jug diposisikan akan menjadi rumah sakit pusat nasional untuk penelitian kendali mutu dan kendali biaya dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Peresmian RSUI ini turut dihadiri Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H.E. Ishii Masafumi, dan Chief representatives JiCA Indonesia, Yamanaka Sinichi
Kemudian, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti, serta Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ismunandar.
Reporter: Ratu Annissa