Page 9 - KLIPINGBELMAWA26072019SORE
P. 9

Judul
Mahasiswa IPB Raih 3 Kemenangan di Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019
Media
Detik.com - online
Terbit
26 Juli 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://news.detik.com/berita/d-4640238/mahasiswa-ipb- raih-3-kemenangan-di-pemilihan-mahasiswa-berprestasi- nasional-2019
PR VALUE
Rp 60.000.000
Jurnalis
Herianto Batubara
Bogor - Prestasi kembali ditorehkan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) atau IPB University dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019. Rektor IPB Dr Arif Satria mengapresiasi pencapaian ini dan memotivasi agar mahasiswanya terus mengukir prestasi.
Pengumuman pemenang disampaikan dewan juri dalam acara puncak Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019 di Swissbell Hotel, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019) malam.
Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University Safhira Alfarizi meraih juara pertama kategori Program Diploma dan mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB University Mahtuf Ihsan memboyong juara kedua untuk kategori Program Sarjana. Selain itu, Safhira juga terpilih menjadi 'The Most Inspiring Student' dalam kompetisi nasional paling bergengsi bagi mahasiswa Indonesia ini.
Juara pertama kategori Program Sarjana sendiri dimenangkan oleh mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) dan juara ke-3 berhasil dimenangkan oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November.
Sementara itu untuk Juara ke-2 Kategori Program Diploma dimenangkan oleh mahasiswa Politeknik Elektronik Negeri Surabaya. Juara ke-3 dimenangkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya.
Rektor IPB University Dr Arif Satria menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kemenangan dua mahasiswa IPB University tersebut. Ucapan selamat juga dia sampaikan kepada para pemenang dari perguruan tinggi lainnya. Dia berpesan kepada para mahasiswa tersebut untuk terus menjadi yang terbaik untuk tetap rendah hati.
Arif Satria juga berpesan kepada mahasiswa berprestasi untuk terus membuat sejarah-sejarah baru. Dia mengatakan keterbelakangan dan kebodohan bukan semata karena buta huruf, namun lebih karena ketidakmauan untuk terlibat dalam proses sejarah.
"Buatlah sejarah-sejarah baru, buatlah footprint- footprint baru dengan memiliki kreativitas dan leadership. Leadership bukan soal posisi, akan tetapi leadership is about influence. Sejarah baru harus dilalui untuk memberikan added value dan multiplier effect bagi kemajuan bangsa.


































































































   7   8   9   10   11