Page 17 - KLIPINGBPPT310119
P. 17
Tinggi M Nasir di Auditorium BPPT, Gedung II BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta
Pusat, Rabu (30/1/2019).
Dalam proses menuju kursi 'orang nomor 1' di lembaga pemerintah yang berfokus pada bidang teknologi itu, Ilmuwan bidang teknik elektro satu ini memang telah melewati serangkaian seleksi terbuka BPPT.
Usai dilantik, Hammam pun secara tegas menyampaikan misinya untuk meningkatkan capaian prestasi BPPT dalam mendorong lahirnya inovasi baru pada bidang teknologi.
Sehingga Indonesia mampu bersaing menuju Era Industri 4.0.
"Saya akan terus berupaya agar BPPT terus memberi kontribusi inovasi teknologi untuk negeri, dalam meningkatkan daya saing Indonesia, khususnya di Era 4.0 ini," ujar Hammam.
Ia pun menjelaskan ke depan akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi BPPT. Hammam kemudian menyebutkan peranan penting lembaga yang sekarang dipimpinnya itu dalam pemerintahan.
Mulai dari mendorong lahirnya inovasi hingga peranan dalam komersialisasi.
"BPPT itu bagian dari pemerintahan, punya peran dalam inovasi, audit, kliring teknologi, difusi dan komersialisasi, alih teknologi serta layanan teknologi," kata Hammam.
Seperti yang selalu ia gaungkan saat masih menjabat sebagai Deputi TPSA, Hammam berharap kedepannya BPPT bisa saling bersinergi dengan seluruh stake holder untuk memanfaatkan teknologi secara optimal dan efektif.
Ia kembali menekankan bahwa BPPT merupakan lembaga yang menjadi aset penting bagi pemerintah.
"Kami menyatakan bahwa BPPT adalah aset penting pemerintah dalam mendukung pencapaian kemandirian teknologi," tegas Hammam.
Perlu diketahui, sebelum mencapai posisi puncak dalam level jabatan di BPPT, Hammam memulai pendidikan tingginya di Teknik Elektro Jurusan Elektronika di Institut Teknologo Bandung (ITB) pada 1986 silam.
Setelah itu pada 1991, ia pun melanjutkan studinya dan memperoleh gelar Master of
Science pada bidang Ilmu Komputer di University of Kentucky, Amerika Serikat (AS).
Terkait awal karirnya, Ilmuwan yang lahir di Medan 1962 silam tersebut memulainya di BPPT pada 1987.
Lalu karirnya mulai meningkat pada 2004, Hammam menjabat sebagai Kepala Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Enam tahun berlalu, ia pun akhirnya didapuk sebagai Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi pada 2010.
Tidak hanya itu, rekam jejak lainnya yang semakin memuluskan jalannya menuju 'kursi' Kepala BPPT dimulai pada jabatan Eselon I (Pimpinan Tinggi Madya). Jabatan Eselon I tersebut ketika dirinya diangkat menjadi Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi & Material (TIEM).
Kemudian Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT yang