Page 3 - KLIPINGBPPT310119
P. 3
“Tantangan BPPT ke depan adalah bagaimana ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi dapat diterapkan seoptimal mungkin, dalam meningkatkan daya saing nasional," kata Hammam. Baca: Ilmuwan Data, Profesi Paling Bergengsi di Abad 21
Perlu diketahui, imbuhnya, BPPT merupakan bagian dari pemerintahan yang memiliki peran dalam inovasi, audit, kliring teknologi, difusi dan komersialisasi, alih teknologi, serta layanan teknologi. “Untuk itu, kami nyatakan bahwa BPPT adalah aset penting pemerintah, dalam mendukung upaya-upaya pencapaian kemandirian bangsa melalui kemandirian teknologi. BPPT menjadikan Iptek sebagai penghela pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi Hammam menyebutkan, tugas BPPT tahun ini akan semakin banyak, khususnya terkait beberapa program yang membutuhkan percepatan penyelesaian. “Mulai dari pemasangan Buoy Tsunami dan Cable Based Tsunameter, FS Kereta Cepat dan LRT serta proyek prioritas nasional lain yang mesti kita tuntaskan segera dan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Hammam Riza adalah alumnus Teknik Elektro, jurusan Elektronika Institut Teknologi Bandung – ITB 1986. Ia memperoleh gelar Master of Science (S2) di bidang Ilmu Komputer dari University of Kentucky, Amerika Serikat tahun 1991. Adapun gelar Doktoral diraih pada 1999 dengan yudisium Cum Laude di bidang Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan keahlian Artificial Intelligence.
Dr. Hammam Riza lahir di Medan 8 Agustus 1962, mulai berkarir di BPPT tahun 1987 dan pada 2004 menjabat sebagai Kepala Balai Jaringan informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bidang pelayanan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya e- Government, Sistem Komunikasi Internet & Data Center. Tahun 2010 diangkat sebagai Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi.