Page 7 - KLIPINGBPPT03052019(sore)
P. 7
legislatif, gubernur, bupati/wali kota hingga kepala desa.
"Pemilu elektronik memudahkan pemilih untuk memilih, dan hasil penghitungan suara juga cepat, akurat dan efisien," kata Kepala Program Sistem Pemilu Elektronik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Andrari Grahitandaru kepada ANTARA, di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Pemilu elektronik juga dapat menjadi solusi efisiensi bagi penggunaan sumber daya manusia, seperti kebutuhan yang melimpah atas petugas KPPS di berbagai tempat pemungutan suara.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan teknologi pemungutan suara elektronik (e- voting) dan rekapitulasi perolehan suara elektronik (e-rekapitulasi) bisa digunakan sebagai salah satu solusi meminimalkan kerumitan pemilu serentak di Indonesia. Zudan menilai kerumitan pemilu serentak 2019 disebabkan pencoblosan oleh pemilih dan penghitungan surat suara secara manual oleh petugas penyelenggara dan pengawas.
Lebih dari 300 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia selama pelaksanaan pemungutan suara hingga penghitungan perolehan suara pada pemilu 2019.
"Penyebab utama petugas KPPS meninggal dunia salah satunya adalah faktor kelelahan. Agar tidak bertambah lelah lagi dalam pemilu yang akan datang, salah satu alternatifnya adalah desain pemilu dengan e-voting," kata Zudan.