Page 10 - KLIPING BELMAWA 28032019(SORE)
P. 10

mahasiswa melalui jalur undangan "kurang layak".
Diperkecil
Namun, tahun ini "kekuranglayakan" itu sudah diantisipasi dan diminimalisasi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dengan membatasi siswa yang berhak ikut jalur undangan. Hanya siswa yang unggul yang diizinkan bisa ikut bersaing. Walau demikian, kecurangan-kecurangan kecil masih saja terjadi. Adegan katrol nilai masih ada meski tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Dampaknya, LTMPT pasti belum akurat untuk menjajaki potensi siswa dari jalur undangan. Pertimbangannya sederhana: alat ukur tidak identik karena memang, nilai 9 di sebuah sekolah tentu berbeda dengan nilai 9 di sekolah lain, meski akreditasi kedua sekolah itu sama saja. Karena itu, ke depan LTMPT sebagai lembaga permanen untuk merekrut mahasiswa perlu mempertimbangkan hal berikut. Bahwa jurusan yang dibuka untuk undangan sebaiknya dibatasi saja hanya untuk jurusan yang mengandalkan bakat alami, atau kita sebut saja jalur non-akademis. Ini sangat masuk akal karena memang jalur undangan adalah khusus untuk siswa berprestasi. Jalur prestasi tentu harus ditunjukkan dengan prestasi. Dalam hal ini, nilai rapor tak perlu dibuat menjadi patokan. Nilai rapor bukan prestasi. Sebab, nilai rapor tadi sudah penuh dengan adegan mark up nilai.
Karena itu, jurusan yang mengandalkan akademis sebaiknya kuotanya diperkecil saja. Mengukur kemampuan akademis tentu tak bisa dengan mengandalkan rapor semata, apalagi meski sama-sama nilai 9, kualitasnya tetap beda seperti dipaparkan di atas. Walau demikian, bukan berarti jalur akademis tak bisa dilacak lebih konret supaya kualitas rekrutan mahasiswanya lebih pas. Bisa saja dan itu tergolong mudah, bahkan lebih terukur. Ini bisa dilacak dengan membuat salah satu indikatornya dari beberapa kali seseorang calon mahasiswa memenangi olimpiade-olimpiade atau portofolio. Piagam penghargaan itu menjadi bukti konkret bahwa dia pantas untuk diterima.
Sayangnya, tidak semua siswa pernah mengikuti olimpiade. Itulah sebabnya, untuk jurusan-jurusan yang mengandalkan akademis, kuotanya di jalur undangan diperkecil saja. Biarkan kuotanya diperbesar untuk jalur tertulis. Artinya, SNMPTN sebaiknya dikhususkan untuk jurusan yang bisa dinilai dari non-akademis yang lebih mengutamakan kemampuan tubuh, misalnya olahraga dan seni. Pertimbangannya sangat sederhana: sebaik apa pun akademis seseorang jika tubuhnya kurang berbakat olahraga, maka semuanya sia-sia. Demikian juga sebaliknya.
Selain hal di atas, LTMPT juga kiranya perlu mengamankan portalnya. Tak ada yang benar-benar aman saat ini. Media sebesar Facebook saja pernah down.Portal LTMPT juga sempat down pada awal peluncurannya. Bahkan, portal LTMPT malah di- hack pada hari pengumuman SNMPTN. "Pengumuman kan jam 16.00, diajukan jam 13.00, eh, tiba-tiba ada yang bisa buka jam 05.00 pagi, dalam hal ini, kami dalam teknologi sudah siapkan semua, security sudah dibangun dengan baik, karena yang


































































































   8   9   10   11   12